Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 64 Poin, Yuan Pimpin Depresiasi Mata Uang di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (3/2/2020) di level Rp13.726 per dolar AS, melemah 64 poin atau 0,47 persen dari posisi Rp13.662 pada Jumat (31/1/2020).
Ilustrasi. Bursa saham China./ Qilai Shen- Bloomberg
Ilustrasi. Bursa saham China./ Qilai Shen- Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (3/2/2020) di level Rp13.726 per dolar AS, melemah 64 poin atau 0,47 persen dari posisi Rp13.662 pada Jumat (31/1/2020).

Kurs jual ditetapkan di Rp13.795 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.657 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp138.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot menyentuh level Rp13.722 per dolar AS dengan depresiasi 67 poin atau 0,49 persen pada pukul 09.57 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, rupiah dibuka melemah 17 poin atau 0,12 persen ke level Rp13.672 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.Pada perdagangan Jumat (31/1/2020), nilai tukar rupiah ditutup di level Rp13.655 per dolar AS dengan penguatan tipis 2 poin atau 0,01 persen.

Sepanjang pagi ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp13.671 – Rp13.722 per dolar AS.

Rupiah menempati posisi nomor dua paling anjlok di antara mata yang lainnya di Asia yang juga melemah, di belakang yuan China yang merosot 1,51 persen pada pukul 11.08 WIB.

 

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS
Mata uangKursPergerakan (persen)

Dolar Hong Kong

7,767

-0,03

Baht Thailand

31,235

-0,05

Yen Jepang

108,53

-0,17

Dolar Singapura

1,3681

-0,24

Peso Filipina

51,010

-0,24

Yuan offshore

7,0176

-0,27

Rupee India

71,570

-0,3

Dolar Taiwan

30,333

-0,3

Ringgit Malaysia

4,115

-0,41

Won Korea Selatan

1.197,02

-0,44

Rupiah

13.722

-0,49

Yuan China

7,0171

-1,51

Dilansir Bloomberg, yuan memimpin penurunan mata uang di Asia karena pasar China dibuka kembali setelah libur Tahun Baru Imlek, di tengah kekhawatiran karena wabah coronavirus.

PBOC menyuntikkan 900 miliar yuan (US$129 miliar) dengan suku bunga 7-day reverse repurchase agreement sebesar 2,4 persen. Bank Sentral juga akan menyuntikkan 300 miliar yuan dengan kontrak 14 hari sebesar 2,55 persen.

Meskipun total penambahan likuiditas ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2004, menurut sejumlah analis langkah tersebut mungkin tidak cukup untuk mencegah saham dan mata uang negara Negeri Tirai Bambu jatuh.

Pemerintah China telah memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek sejak 24 Januari akibat terdampak wabah virus corona (coronavirus).

"Pasar valas Asia terus terlihat rentan, dengan pelemahan yang tidak mengejutkan di pasar China membebani mata uang regional," kata Mitul Kotecha, ahli analis emerging markets senior di TD Securities, seperti dikutip Bloomberg.

"Langkah-langkah China untuk menambah likuiditas dan memotong suku bunga dapat membantu mengurangi beberapa tekanan jangka pendek, tetapi secara keseluruhan faktor kekhawatiran terus membebani pasar di seluruh wilayah,” lanjutnya.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik 0,111 poin atau 0,11 persen ke level 97,501 pada pukul 11.07 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka menguat 0,05 poin atau 0,05 persen ke level 97,440, setelah pada akhir perdagangan Jumat ditutup melemah 0,477 poin atau 0,49 persen di posisi 97,390.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalPosisi

3 Februari 2020

Rp 13.722

31 Januari 2020

Rp 13.662

30 Januari 2020

Rp  13.652

29 Januari 2020

Rp 13.634

28 Januari 2020

Rp 13.647

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper