Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terus menanjak beberapa waktu terakhir, baik emas di pasar global maupun emas fisik yang dipasarkan produsen di dalam negeri. Apalagi, gejolak global beberapa waktu terakhir membuat produk safe haven ramai diburu investor.
Dalam 1 tahun, emas di pasar spot telah naik 19,12 persen dari US$1,321.25 per troy ounce ke US$1,573.81 per troy ounce (harga per 31 Januari 2020 pukul 13:45 WIB). Dan dalam 5 tahun terakhir, grafik harga emas berada dalam tren naik.
Sementara itu, harga emas lantakan produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) lewat Divisi Logam Mulia dalam setahun telah naik 16,54 persen, dari harga Rp 671.000 per gram pada 31 Januari 2019 menjadi Rp 782.000 per gram per hari ini, Jumat (31/1/2020).
Gain dari investasi emas ini tentu menggiurkan pada saat pasar saham tengah bergejolak. Secara year to date, indeks harga saham gabungan (IHSG) telah turun 5,28 persen ke 5.966,866, dan dalam 1 tahun terakhir penurunannya mencapai 5,72 persen.
Apalagi, efek dari kasus PT Asuransi Jiwasraya dan sejumlah produk reksa dana yang membuat transaksi saham di Bursa Efek Indonesia melesu. Lantas, apakah emas memang pilihan terbaik untuk menyimpan dana Anda?
Investasi emas memang sudah digemari sejak lama karena dianggap aman atau minim risiko. Beberapa juga beranggapan bahwa berinvestasi emas tidak akan pernah merugikan. Namun, tahukah Anda ketika berinvestasi emas terdapat biaya-biaya tersembunyi yang harus dipertimbangkan? Minimal, Anda harus melakukan kalkulasi sebelum menetapkan berapa besar keuntungan yang diraih dari logam mulia ini.
Baca Juga
Berikut adalah biaya tersembunyi investasi emas fisik/lantakan.
- Biaya spread yang tinggi
Perlu diketahui, ketika membeli emas batangan ada dua macam harga yang berlaku, yakni harga jual dan harga buyback. Harga jual merupakan harga Anda membeli emas dari tempat beli emas. Sedangkan harga buyback adalah harga beli oleh tempat beli emas ketika Anda menjual kembali emas tersebut kepada mereka.
Spread atau beda harga jual dan harga buyback emas batangan terbilang cukup tebal. Sebagai contoh, harga jual emas batangan Antam 1 gram di Butik Emas LM milik PT Antam pada Jumat (31/1/2020), dipatok Rp774.000 per gram.
Sementara itu, harga buyback dipatok senilai Rp 690.000 per gram. Artinya, jika Anda membeli emas ukuran 1 gram hari ini seharga Rp774.000, lalu karena suatu alasan Anda memutuskan untuk menjualnya kembali hari ini juga, Anda akan merugi Rp84.000 per gram.
Dengan spread yang tinggi tersebut, emas batangan tentunya hanya cocok untuk investasi jangka panjang. Dalam jangka panjang, nilai emas diharapkan akan terus meningkat sehingga dapat menutup selisih harga tersebut dan dapat memberikan keuntungan.
Spread jual-beli ini akan lebih kecil jika Anda membeli lewat platform marketplace.
- Biaya penyimpanan
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat berinvestasi emas adalah tempat penyimpanan. Tentunya menyimpan emas tidak bisa sembarangan karena berisiko hilang atau dicuri.
Untuk mengatasi risiko tersebut, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah menyimpannya dalam brankas di rumah. Membeli brankas tentunya menimbulkan biaya tambahan saat berinvestasi emas.
Selain itu, Anda juga bisa menyimpan dengan cara titip di safe deposit box. Biasanya, tempat alternatif penyimpanan emas tersebut bisa Anda sewa dari bank.
Menitipkan emas di safe deposit box tentunya akan dikenai biaya. Contoh, biaya sewa safe deposit box di Bank BCA ukuran box kecil (7 x 26 x 60) berkisar Rp250.000-Rp500.000 per tahun. Selain biaya sewa, juga harus memberikan uang jaminan Rp750.000 (dikembalikan apabila penyewaan dihentikan).
- Zakat
Bagi seorang muslim, emas menjadi salah satu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Zakat emas wajib ditunaikan jika seseorang memiliki emas mencapai batas minimum senilai 85 gram.
Tarif zakat yang harus dibayarkan adalah sebesar 2,5 persen dari emas yang dimiliki atau tersimpan selama 1 tahun.
- Penurunan nilai karena rusak
Jika tidak dirawat dengan baik, emas dapat mengalami oksidasi dan memudar warnanya. Hal ini tentunya akan mengurangi nilai tukar emas.
Kemudian, khusus untuk penjualan emas di Butik Emas LM Antam disertai sertifikat LBMA (London Bullion Market Association) yang menjamin kualitas dan kemurnian emas. Dilengkapi dengan teknologi CertiEye untuk meningkatkan keamanan produk dengan sertifikat yang menyatu dengan kemasan (khusus pecahan 0.5 gram sampai dengan pecahan 100 gram).
Oleh sebab itu, bila hendak menjual emas di Antam, penting untuk memastikan kemasan dalam kondisi baik. Jika kemasan rusak atau hilang, harga jual kembali (buyback) ke Antam akan dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.