Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Akhiri Pelemahan Beruntun Lima Hari

Harga minyak mentah rebound dari level terendah sejak pertengahan Oktober karena investor menimbang sejauh mana virus corona di China akan mengurangi permintaan bahan bakar.
Pompa minyak terlihat saat matahari terbit di dekat Bakersfield, California, AS./ REUTERS -Lucy Nicholson
Pompa minyak terlihat saat matahari terbit di dekat Bakersfield, California, AS./ REUTERS -Lucy Nicholson

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah rebound dari level terendah sejak pertengahan Oktober karena investor menimbang sejauh mana virus corona di China akan mengurangi permintaan bahan bakar.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret ditutup menguat 0,6 persen atau 0,34 poin ke level US$53,48 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Selasa (28/1/2020).

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk kontrak Maret naik 0,19 poin ke posisi US$59,51 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya diperkirakan memperluas dan memperdalam pengurangan produksi pada pertemuan Maret untuk mencegah ketidakseimbangan pasokan jika wabah virus corona memburuk.

“Ada short-covering setelah skenario permintaan terburuk masuk," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, seperti dikutip Bloomberg.

Sentimen membaik setelah aksi jual menarik perhatian Arab Saudi dan China menggenjot upaya untuk menahan wabah, katanya.

Pihak berwenang China telah menutup akses kota-kota di sekitar pusat gempa di Wuhan, dan akan menghentikan orang yang bepergian ke Hong Kong. Kematian meningkat menjadi 106 di China, dan infeksi telah dilaporkan di sejumlah negara Asia serta di AS, Prancis, Kanada, dan Jerman.

Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyarankan wisatawan untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke China.

Aktivitas penerbangan di lima bandara terdekat dengan Wuhan anjlok 48 persen dari pekan sebelumnya, sementara itu lalu lintas penerbangan di Shanghai dan Shenzhen juga turun, meskipun liburan Tahun Baru Imlek seharusnya meningkatkannya, menurut RBC Capital Markets.

Laba dari produksi bahan bakar pesawat di Asia turun ke level terendah dalam hampir empat tahun terakhir.

Meskipun ada kenaikan pada hari Selasa, investor tetap berhati-hati terhadap potensi bahwa virus akan mengacaukan permintaan minyak.

"Ada sikap wait and see yang tampaknya mendorong pasar sekarang. Ketakutan virus itu benar-benar menjadi sebuah pertanyaan tentang berapa banyak dampat terhadap permintaan dan berapa lama itu berlangsung," kata Steeves.

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Maret 2020
TanggalHarga (US$/barel)Perubahan

28/1/2020

53,48

+0,34 poin

27/1/2020

53,14

-1,05 poin

24/1/2020

54,19

-1,4 poin

 

Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Maret 2020
TanggalHarga (US$/barel)Perubahan

28/1/2020

59,51

+0,19 poin

27/1/2020

59,32

-1,37 poin

22/1/2020

60,69

-1,35 poin

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper