Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tunggu Sederet Agenda Penting, Bursa Eropa Turun Tipis

Bursa Eropa tergelincir dari penguatannya dan berakhir di zona merah pada perdagangan Senin (20/1/2020), saat investor menantikan rilis data ekonomi dan pertemuan kebijakan pertama Bank Sentral Eropa (ECB) tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa tergelincir dari penguatannya dan berakhir di zona merah pada perdagangan Senin (20/1/2020), saat investor menantikan rilis data ekonomi dan pertemuan kebijakan pertama Bank Sentral Eropa (ECB) tahun ini.

Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa turun sekitar 0,1 persen setelah mampu menyentuh level penutupan tertinggi pada Jumat (17/1/2020) di tengah optimisme seputar pembicaraan dagang Amerika Serikat-Uni Eropa.

Pelemahan Stoxx pada perdagangan Senin juga dipengaruhi oleh tipisnya volume perdagangan karena libur nasional di Amerika Serikat.

Meski demikian, indeks saham acuan Eropa tersebut telah naik sekitar 2 persen sepanjang bulan ini, didorong ekspektasi pemulihan pertumbuhan global seiring dengan meredanya ketegangan perdagangan AS-China.

"Kita melihat sedikit penurunan setelah pergerakan yang sangat baik di pasar sejak awal tahun ini,” ujar Craig Erlam, analis pasar senior di Oanda di London.

“Ada juga sedikit aksi ambil untung menjelang 'pekan besar' yang berisikan rilis laporan kinerja korporasi AS dan Forum Ekonomi Dunia di Davos,” tambahnya, dilansir dari Reuters.

Pasar akan memantau laporan Indeks Manajer Pembelian (PMI) dari zona euro pada Jumat (25/1/2020). Jajak pendapat Reuters baru-baru ini menunjukkan bahwa banyak ekonom memperkirakan perlambatan di blok tersebut akan telah mencapai titik terendah (bottom out) pada 2019.

Di sisi lain, komentar dari Gubernur ECB Christine Lagarde dalam pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa tersebut pada Kamis (24/1/2020) juga akan menjadi poin yang menarik.

ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga deposito setelah memangkasnya pada September 2019, untuk pertama kalinya sejak 2016.

“Kita mendapat stimulus kebijakan besar-besaran yang diumumkan beberapa bulan lalu, dan akan butuh beberapa waktu untuknya berdampak pada sistem keuangan. Sepertinya ECB tidak akan melakukan [pemangkasan] setelahnya dalam waktu dekat,” pungkas Erlam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper