Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) menargetkan bisa meraup marketing sales sebesar Rp2 triliun—Rp2,1 triliun.
Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan target prapenjualan pada 2020 sama dengan tahun lalu. Sepanjang Januari-November 2019, Metland telah membukukan marketing sales sebesar Rp1,57 triliun sepanjang Januari-November 2019 atau 78,5% dari target 2019.
“Marketing sales kami tahun ini masih seperti tahun lalu di kisaran Rp2 triliun—Rp2,1 triliun,” katanya kepada Bisnis pada Jumat (17/1/2020).
Emiten berkode saham MTLA itu, lanjutnya, akan meluncurkan klaster baru di proyek berjalan. Salah satunya, proyek di Cakung yang bekerja sama dengan Keppel Land Limited (Keppel Land).
“Peluncuran yang benar-benar baru sepertinya belum. Namun, kami akan ada peluncuran tahap kedua di Wysteria Cakung. Itu kerja sama operasi dengan Keppel Land,” imbuhnya.
Sebagai informasi, pada tahun ini perseroan juga memiliki proyek hotel di Majalengka, Jawa Barat.
Baca Juga
Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur Metropolitan Land Anhar Sudradjat mengatakan saat ini masih dalam tahap pertama dengan pengerjaan 110 kamar. MTLA, lanjutnya telah menggelontorkan dana sebesar Rp110 miliar untuk pengerjaannya.
“Tapi semua biaya pengerjaan tidak full terserap menggunakan dana belanja 2019. Tapi juga menggunakan belanja modal 2020,” katanya.
Setelah tahap pertama rampung, katanya, perseroan akan melanjutkan dengan tahap kedua dengan 200 kamar. Proyek tersebut rencananya baru akan terealisasi pada 2—3 tahun mendatang sembari menunggu bandara internasional Kertajati rampung.
Pada perdagangan sesi I Jumat (17/1/2020), harga saham MTLA ditutup pada posisi Rp530 per saham. Di level harga tersebut, emiten properti itu memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp4,06 triliun.