Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tmampu berakhir di zona hijau pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (13/1/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di level 6.296,67 dengan kenaikan 0,34 persen atau 21,63 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (10/1/2020), IHSG mampu menutup pergerakannya di zona hijau yakni level 6.274,94 meskipun dengan kenaikan hanya 0,01 persen atau 0,45 poin.
Sebelumnya, indeks dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,21 persen atau 12,97 poin ke level 6.287,91. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak pada kisaran 6.269,48-6.297,78.
Enam dari sembilan sektor menetap di wilayah positif pada akhir perdagangan, dipimpin sektor aneka industri yang naik 1,03 persen dan barang konsumsi yang menguat 0,85 persen. Tiga sektor lainnya terkoreksi, dipimpin industri dasar (-1,38 persen).
Adapun sebanyak 175 saham menguat, 225 saham melemah, dan 273 saham stagnan dari 673 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 2,27 persen dan 2,20 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG pada perdagangan hari ini.
Di sisi lain, pelemahan harga saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) masing-masing sebesar 5,1 persen dan 3,45 persen menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG.
Indeks saham lain di Asia mayoritas menguat, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong yang menguat 1,11 persen dan Kospi Korea Selatan yang naik 1,04 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 ditutup menguat masing-masing 0,75 persen dan 0,98 persen. Adapun indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang tidak membuka aktivitas perdagangan karena libur nasional.
Dilansir dari Reuters, bursa Asia menguat menjelang penandatanganan kesepakatan perdagangan China-AS fase pertama, meskipun pasar belum melihat adanya rincian perjanjian.
Sementara itu, investor di China juga menunggu data neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang akan dirilis pekan ini, yang diharapkan memberi lebih banyak kejelasan terhadap sejumlah tanda perbaikan ekonomi setelah negara itu mencatat laju pertumbuhan paling lambat dalam hampir tiga dekade pada kuartal ketiga 2019.
Investor menantikan penandatanganan perjanjian perdagangan Fase pertama antara Amerika Serikat dan China yang dijadwalkan pada hari Rabu. Pemerintahan Trump telah mengundang sedikitnya 200 orang ke Gedung Putih untuk penandatanganan tersebut.
"Latar belakang geopolitik yang lebih tenang dan penandatanganan perjanjian Fase pertama AS-China, secara seimbang, menguntungkan bagi pertumbuhan global," kata Joseph Capurso, analis valas di CBA, seperti dikutip Reuters.
"Namun, rincian perjanjian fase pertama setebal 86 halaman belum dipublikasikan. Ada keraguan seberapa komprehensif kesepakatan itu, dan apakah perjanjian tersebut akan dilaksanakan secara penuh oleh kedua pemerintah," lanjutnya.
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Kenaikan (persen) |
BBRI | +2,27 |
HMSP | +2,20 |
UNVR | +1,82 |
TLKM | +1,26 |
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
BRPT | -5,10 |
CPIN | -3,45 |
MIKA | -5,30 |
MEGA | -3,18 |
Sumber: Bloomberg