Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mencetak rebound dan berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2020), di tengah penguatan pasar saham global.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di level 6.274,49 dengan penguatan 0,78 persen atau 48,81 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (8/1/2020), IHSG menutup pergerakannya di zona merah yakni level 6.225,69 dengan pelemahan 0,85 persen atau 53,66 poin.
Indeks mulai rebound ke zona hijau dengan dibuka naik 0,37 persen atau 22,97 poin di posisi 6.248,66 pada Kamis (9/1) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.238,98 – 6.274,49.
Delapan dari sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin pertanian (+3,77 persen) dan aneka industri (+1,46 persen). Satu-satunya sektor yang berakhir di wilayah negatif adalah tambang (-0,87 persen).
Adapun dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 200 saham menguat, 191 saham melemah, dan 280 saham stagnan.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 2,67 persen dan 0,90 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Bersama IHSG, nilai tukar rupiah rebound dan ditutup menguat 46 poin atau 0,33 persen di level Rp13.854 per dolar AS, setelah terdepresiasi 22 poin dan berakhir di posisi 13.900 pada Rabu (8/1).
Indeks saham lainnya di Asia ikut menghijau, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (+1,68 persen), Kospi Korea Selatan (+1,63 persen), dan Shanghai Composite China (+0,91 persen).
Indeks Nikkei 225 Jepang bahkan berakhir melonjak 2,31 persen, sedangkan indeks Topix naik tajam 1,63 persen. Pada perdagangan Rabu (8/1), kedua indeks saham utama Jepang ini tertekan dan ditutup merosot lebih dari 1 persen masing-masing.
Dilansir dari Bloomberg, bursa Asia serempak bangkit dan menguat bersama pasar saham global pada umumnya di tengah tanda-tanda meredanya konflik militer antara Amerika Serikat dan Iran.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih untuk menanggapi serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Irak pada Rabu (8/1) pagi waktu Baghdad, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa serangan itu tidak melukai warga Amerika dan bahwa pemerintah Iran tampak akan menyudahi aksinya.
Sementara itu, melalui akun Twitter, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Iran telah "mengambil langkah-langkah proporsional dalam pembelaan diri" dan tidak berupaya melakukan "eskalasi atau perang".
Sebelumnya, pasar global telah diguncang oleh kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah pascakematian Mayor Jenderal Iran Qasem Soleimani akibat serangan AS di Irak pada 3 Januari.
Kematian Soleimani menarik amarah Iran yang kemudian melancarkan serangan balasan terhadap dua pangkalan militer AS di Irak pada 8 Januari.
“Saya pikir hari ini ada sedikit penguatan,” ujar Shane Oliver, kepala ekonom di AMP Capital, Sydney, dikutip dari Reuters.
“Kemarin, investor mengkhawatirkan yang terburuk, bahwa tengah berlangsung eskalasi. Berita semalam lebih sesuai dengan yang Iran ungkapkan dan Trump memperhalus segalanya. Investor melihatnya secara substansial mengurangi risiko perang,” tambahnya.
Jika ketenangan geopolitik relatif bertahan, maka akan memungkinkan para pedagang untuk mengalihkan fokus mereka ke petunjuk selanjutnya tentang kesehatan ekonomi AS, dengan rilis laporan nonfarm payroll pada Jumat (10/1/2020).
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Kenaikan (persen) |
BMRI | +2,67 |
BBCA | +0,90 |
TLKM | +1,54 |
BBNI | +3,70 |
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
IPTV | -11,01 |
MDKA | -6,02 |
UNTR | -1,04 |
PSAB | -9,15 |
Sumber: Bloomberg