Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alfa Energi (FIRE) Incar Pendapatan Rp1 Triliun

Saat ini, FIRE sudah mengantongi kontrak 600.000 ton batu bara untuk pasar domestik dan 200.000 ton untuk ekspor.
Dirut PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) Aris Munandar (tengah) berbincang Direktur Lyna, Direktur R. Ishak Abdul Rahman, Komut M. Noer Qomari, dan Komisaris Budi Kartika seusai pencatatan perdana saham FIRE di Jakarta, Jumat (9/6)./JIBI-Dedi Gunawan
Dirut PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) Aris Munandar (tengah) berbincang Direktur Lyna, Direktur R. Ishak Abdul Rahman, Komut M. Noer Qomari, dan Komisaris Budi Kartika seusai pencatatan perdana saham FIRE di Jakarta, Jumat (9/6)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT Alfa Energi Investama Tbk. berencana memproduksi 1 juta ton batu bara dan membidik pendapatan sekitar Rp1 triliun pada 2020.

Aris Munandar, Direktur Utama Alfa Energi Investama, mengatakan pada tahun ini perseroan fokus pada upaya menjaga fundamental. Emiten berkode saham FIRE itu akan memproduksi 1 juta ton batu bara pada 2020.

“Pendapatan kami tahun ini tidak jauh dari Rp1 triliun dengan bottom line sama [dengan 2019] sekitar US$1 juta. Kami berusaha menjaga fundamental,” katanya pada Rabu (8/1/2020).

Aris menambahkan perseroan bakal menyerap 500.000 ton batu bara dari pihak ketiga sehingga volume penjualan pada tahun ini bakal mencapai 1,5 juta ton atau sama dengan volume penjualan sama dengan 2019.

FIRE memproduksi batu bara dengan tingkat kalori 4.200—4.400 Kkal dengan harga jual rata-rata US$33 per ton—US$34 ton.

“Tahun ini kemungkinan harga batu bara stagnan di level tersebut, tidak akan kenaikan signifikan. Oleh sebab itu kami tidak agresif untuk beli dari luar atau meningkatkan volume penjualan,” katanya.

Menurutnya, dengan kecenderungan harga komoditas yang tidak pasti membuat perseroan lebih fokus menjaga volume penjualan. Saat ini, FIRE sudah mengantongi kontrak 600.000 ton batu bara untuk pasar domestik dan 200.000 ton untuk ekspor.

Perseroan, lanjutnya, lebih mengincar pasar domestik karena lebih menjanjikan dari segi harga. Pemerintah mematok harga batubara acuan (HBA) sebesar US$66,3 per ton pada Januari turun 0,55% dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain itu perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$2 juta pada tahun ini. Mayoritas dana itu akan dipakai untuk pengadaan alat berat dan persiapan lahan untuk blok batu bara anyar.

“Kami masih pelajari dan negosiasi ke beberapa vendor alat berat. Kami juga masih melakukan diskusi kepada penyuplai dan pemilik lahan,” ungkapnya.

Pada perdagangan Rabu (8/1/2020), harga saham FIRE naik 24,56% atau 56 poin ke level Rp284 per saham. Meski begitu selama sepekan terakhir, saham FIRE telah terkoreksi sedalam 12,88%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper