Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2019, FIRE Pacu Penjualan Batubara Domestik

Emiten pertambangan batu bara PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) memacu penjualan batubara ke pasar domestik pada 2019 seiring dengan melesunya permintaan China yang menekan harga global.
Dirut PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) Aris Munandar memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai pencatatan perdana saham FIRE di Jakarta, Jumat (9/6)./JIBI-Dedi Gunawan
Dirut PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) Aris Munandar memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai pencatatan perdana saham FIRE di Jakarta, Jumat (9/6)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pertambangan batubara PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) memacu penjualan batu bara ke pasar domestik pada 2019 seiring dengan melesunya permintaan China yang menekan harga global.

Direktur Utama Alfa Energi Investama Aris Munandar menyampaikan, tidak seperti pada 2018 dimana harga batu bara sedang memanas, 2019 merupakan periode yang menantang bagi industri batu hitam.

China sedang menahan laju impor, sehingga harga komoditas itu jatuh beberapa waktu belakangan.

“Kami melihat tahun depan industri batu bara lebih menantang, karena faktor trade war China dan AS, kini berimbas kepada pengurangan permintaan batu bara China,” tuturnya, Jumat (21/12).

Oleh karena itu, FIRE akan memacu penjualan batu bara ke pasar domestik pada 2019 dibandingkan ekspor. Tahun ini, komposisi pemasaran dalam dan luar negeri cenderung berimbang 50:50.

Aris menuturkan, tahun depan produksi batu bara FIRE dapat mencapai 800.000—900.000 ton, sedangkan trading untuk ekspor hanya 100.000 ton.

Namun, jika harga batu hitam kembali memanas, perseroan dapat memacu trading hingga 500.000 ton.

“Kami melihat pasarnya seperti apa. Kalau domestik lebih bagus, lebih baik kami penetrasi di sini,” tuturnya. Untuk pasar ekspor, perseroan mengandalkan Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Vietnam.

 FIRE juga berencana tengah menunggu turunnya Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari KLHK untuk tambang PT Bumi Bara Jaya (BBJ).

Tambang tersebut memiliki produk dengan tingkat kalori tinggi 5.800 Kcal/kg dengan cadangan awal 3 juta ton.

Adapun, ADP yang selama ini diandalkan untuk produksi mengandung batu bara kalori 4.200 Kcal/kg dan 5.500 Kcal/kg.

Komposisi penjualan yang kalori tinggi cenderung kecil, tetapi seluruhnya dipasarkan ke luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper