Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi : Saham Gorengan Tidak Boleh Ada Lagi

Dalam pembukaan perdagangan saham 2020, Presiden Joko Widodo meminta regulator dan otoritas bursa untuk membersihkan pasar modal dari praktik manipulasi saham.
Penumpang bus Transjkarta melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A.
Penumpang bus Transjkarta melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Rabu (27/11/2019)./ANTARA FOTO-Wahyu Putro A.

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta Otoritas Jasa Keuangan membersihkan pasar modal dari para manipulator saham.

Dalam pidato pembukaan perdagangan pasar modal, Kamis (2/1/2020), dia meminta pihak-pihak yang terkait aktivitas pasar modal untuk melakukan pembersihan dari transaksi yang abnormal. Jokowi menyatakan para pemangku kepentingan harus berani mengambil sikap karena itu akan membawa pasar modal menjadi lebih baik dan maju.

"Jangan sampai ada saham harga Rp100 per saham digoreng terus menjadi Rp1.000, terus naik lagi sampai Rp4.000. Ini menyangkut kepercayaan, saham gorengan tidak boleh ada lagi," tegasnya.

Jokowi melanjutkan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus bisa memberikan perlindungan bagi para investor. Transaksi keuangan yang terindikasi fraud alias mencakup penipuan pun harus ditindak dengan tegas.

Mantan Wali Kota Solo itu pun menyebut agar semua pihak menciptakan sistem transaksi yang benar-benar valid karena penting untuk meraih kepercayaan investor dalam negeri dan asing.

Tahun 2020 disebut dapat menjadi momentum bagi OJK dan BEI untuk membersihkan diri dari para manipulator saham ini. Pasalnya, pada 2019, pasar modal Indonesia didapuk oleh Bloomberg sebagai pasar paling dilihat oleh investor, mengalahkan India, China, dan Brasil.

"Kita harus jaga ini. Hati-hati dengan yang dipoles-poles agar bagus. Bersihkan dan hentikan. Banyak yang ingin investasi karena pasar kita nomor satu disantara emerging market. Jangan sampai hilang karena manipulator," tambah Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper