Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wahana Interfood (COCO) Yakin Tumbuh 32 Persen Sampai Akhir Tahun

Per September 2019, penjualan produsen cokelat dengan merek dagang Schoko itu telah mencapai 75 persen dari target sepanjang tahun.
Direktur Utama PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Reinald Siswanto (tengah) bersama Direktur Firman Budidarma (kanan), dan Sekretaris Perusahaan Gendra Fachrurozi menjawab pertanyaan wartawan usai penawaran umum perdana saham perseroan, di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Reinald Siswanto (tengah) bersama Direktur Firman Budidarma (kanan), dan Sekretaris Perusahaan Gendra Fachrurozi menjawab pertanyaan wartawan usai penawaran umum perdana saham perseroan, di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. optimistis dapat mencapai target penjualan sebesar Rp200 miliar hingga akhir tahun ini. Per September 2019, penjualan produsen cokelat dengan merek dagang Schoko itu telah mencapai 75 persen dari target sepanjang tahun.

Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Gendra Fachrurozi menyampaikan kinerja penjualan pada kuartal IV/2019 bakal lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pasalnya, penjualan pada Desember 2019, yang bersamaan dengan musim perayaan biasanya akan meningkat 1,5 kali dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

"Kami tetap optimis [kuartal IV/2019] meningkat dibandingkan dengan kuartal III/2019. Sebab, kuartal IV adalah bulan yang ramai di mana ada event Natal, Tahun Baru, dan Chinese New Year yang berdekatan," ujar Gendra di Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Sepanjang Januari-September 2019, emiten bersandi saham COCO ini mencetak penjualan bersih sebesar Rp150,55 miliar. Perolehan itu tumbuh 30,82 persen dibandingkan dengan penjualan bersih per kuartal III/2018, yang sebesar Rp115,08 miliar.

Produsen cokelat ini melakukan penjualan di antaranya kepada PT Mitra Dunia Pangan sebesar Rp93,46 miliar dan PT JCO Donut & Coffee senilai Rp38,94 miliar.

Penjualan berasal dari produk compound chocolate senilai Rp104,35 miliar, diikuti produk real chocolate Rp33,19 miliar dan cocoa powder senilai Rp13,02 miliar. Pasar lokal masih menjadi kontributor terbesar yakni Rp150,14 miliar, sedangkan pasar ekspor Rp413,46 juta. 

Dari sisi bottomline, perseroan mengantongi kenaikan laba bersih 109,61 persen secara tahunan, dari Rp2,51 miliar per kuartal III/2018 menjadi Rp5,25 miliar per kuartal III/2019. Laba bersih tersebut telah melampaui target yang dipasang sepanjang tahun, yakni Rp4 miliar.

Gendra menjelaskan pertumbuhan laba bersih COCO disebabkan kemampuan perseroan mengelola dan mengembangkan produk yang dipasarkan, kebijakan harga yang kompetitif, dan efisiensi yang  dilakukan perusahaan.

Pertumbuhan penjualan juga didorong strategi perseroan memanfaatkan jalur distribusi melalui e-commerce dan baking demo.

"Kami juga merasakan sampai kuartal III/2019, suasana persaingan pasar dirasakan cukup baik," imbuhnya.

Pada penutupan perdagangan Jumat (27/12), saham COCO menguat 0,58 persen  ke level Rp860 per saham. Di level harga itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp481,81 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper