Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikelilingi Sentimen Positif, Harga Minyak Siap Menguat di Akhir Pekan

Data Bloomberg menunjukkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,48% atau 0,29 poin ke posisi US$61,22 per barel, Kamis (19/12), sedangkan harga minyak mentah Brent menguat 0,20% atau 0,13 poin ke level US$66,67 per barel pada Jumat (20/12) pukul 13:17 WIB.
Pumpjacks terlihat saat matahari terbenam di ladang minyak Daqing di provinsi Heilongjiang, China 22 Agustus 2019./REUTERS-Stringer
Pumpjacks terlihat saat matahari terbenam di ladang minyak Daqing di provinsi Heilongjiang, China 22 Agustus 2019./REUTERS-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah berada di jalur kenaikan mingguan ketiga seiring Amerika Serikat dan China membuat lebih banyak kemajuan menuju kesepakatan perdagangan fase satu.

Data Bloomberg menunjukkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,48% atau 0,29 poin ke posisi US$61,22 per barel, Kamis (19/12), sedangkan harga minyak mentah Brent menguat 0,20% atau 0,13 poin ke level US$66,67 per barel pada Jumat (20/12) pukul 13:17 WIB.

Mengutip Bloomberg, China mengatakan bahwa tim negosiasi mereka telah sepakat dengan delegasi dari Amerika untuk penandatanganan perjanjian, yang diperkirakan pada Januari tahun depan. Negara di Asia Timur ini juga meluncurkan daftar pengecualian tarif untuk produk termasuk polietilen.

Untuk diketahui, harga minyak telah naik sejak awal Desember ketika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu berjanji membatasi produksi lebih curam.

Sementara itu, langkah-langkah yang diambil oleh Washington dan Beijing untuk mengurangi sengketa perdagangan yang sedang berlangsung juga meredakan kegelisahan di sekitar perlambatan pertumbuhan global, serta dampaknya terhadap permintaan. Adapun persediaan minyak mentah AS turun ke level terendah sejak 1 November.

John Driscoll, kepala strategi di JTD Energy Services Ltd. mengatakan, pengurangan mengejutkan dalam inventaris minyak mentah AS dan laporan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS dan China mendukung harga stabil menjelang akhir pekan.

“Namun, uji coba sebenarnya atas keyakinan China, dan signifikansi kesepakatan awal ini datang tahun depan,” katanya.

Jeffrey Halley, analis pasar di Oanda Singapura mengatakan, sulit untuk membuat pandangan bearish pada minyak sekarang karena sentimennya cukup positif.

“Pasokan minyak terlihat lebih ketat dalam waktu dekat, dan akan ada sedikit aksi perdagangan selama jam perdagangan Asia dengan hari libur mendekat,” katanya.

Minyak mentah sekarang berada di jalur yang terbaik untuk Desember sejak 2002. Saham sektor energi berkinerja terbaik di S&P 500 pada Kamis (19/12) setelah laporan minyak mingguan Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan total stok minyak mentah turun.

Dilansir dari Reuters, Administrasi Informasi Energi AS pada Rabu (18/12/2019) waktu setempat melaporkan, persediaan minyak mentah AS turun 1,1 juta barel dalam sepekan lalu menjadi 446,8 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 1,3 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper