Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) cenderung merespons datar hasil voting Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk pemakzulan Presiden Donald Trump.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, turun tipis 0,044 poin atau 0,05 persen ke level 97,356 pada perdagangan Kamis (19/12/2019) pukul 09.22 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada Rabu (18/12/2019), pergerakan indeks ditutup menguat 0,18 persen atau 0,178 poin di level 97,400, kenaikan hari kedua berturut-turut.
Seperti dilansir dari Reuters, dua pasal pemakzulan yang diajukan partai Demokrat yang mengendalikan DPR AS memenangkan sebagian besar suara dan akan diajukan ke Senat bulan depan untuk memutuskan apakah akan mencopot Trump dari jabatannya.
Pasal penyalahgunaan kekuasaan memperoleh suara 230 banding 197, sedangkan pasal penghalang penyelidikan Kongres diloloskan setelah mendapat mayoritas 229 banding 198 suara.
Pasal pertama menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaannya dengan menekan Ukraina untuk menyelidiki Joe Biden, pesaing utama Trump dalam pemilihan presiden 2020, serta menyebarkan tuduhan bahwa Demokrat bersekongkol dengan Ukraina untuk ikut campur dalam pemilu 2016.
Baca Juga
Sementara itu, pasal kedua menuduh Donald Trump menghalangi Kongres dengan mengarahkan pejabat dan lembaga administrasi agar tidak mematuhi panggilan DPR untuk memberikan kesaksian terkait pemakzulan.
Namun, sejumlah analis berpendapat kedua pasal tersebut sangat kecil kemungkinan akan memperoleh dukungan di Senat AS yang dikuasai oleh kubu Republik.
“Sangat kecil kemungkinan Senat akan mendukung mosi itu dalam pengambilan suara pada Januari, seperti yang diperlukan untuk mencopot Trump dari jabatannya,” tulis ekonom ANZ dalam sebuah catatan.
Sepanjang 243 tahun sejarah AS, belum ada presiden yang dicopot dari jabatannya karena pemakzulan. Tindakan tersebut akan membutuhkan mayoritas dua pertiga dalam 100 anggota Senat. Ini berarti setidaknya 20 anggota Partai Republik harus bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara melawan Trump.
Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, telah memperkirakan "tidak ada kesempatan" bagi Senat untuk meloloskan pasal tersebut dalam persidangan.
Sementara itu, Trump yang mengincar masa jabatan periode kedua dalam pilpres November 2020, menyebut pemakzulan tersebut sebagai "upaya kudeta" oleh Demokrat yang berusaha untuk membatalkan kemenangannya dalam pemilu 2106.
Seiring dengan pergerakan dolar AS, nilai tukar pound sterling terpantau naik tipis 0,08 persen ke level US$1,3088 pada Kamis pagi, setelah ditutup melemah 0,40 persen ke posisi 1,3078 pada Rabu (18/12).
Pound sterling tetap berada di bawah tekanan bangkitnya kekhawatiran baru seputar risiko hard Brexit dengan kemenangan Partai Konservatif di Parlemen Inggris.
Posisi indeks dolar AS | |
---|---|
Tanggal | Posisi |
19/12/2019 (Pk. 09.22 WIB) | 97,356 (-0,05 persen) |
18/12/2019
| 97,400 (+0,18 persen) |
17/12/2019
| 97,222 (+0,21 persen) |
Sumber: Bloomberg