Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat 0,19 Persen, Saham BBCA dan MPRO Pendorong Utama

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (18/12/2019).
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (18/12/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,19 persen atau 11,67 poin ke level 6.256,02 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (17/12), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.244,35 dengan kenaikan 0,53 persen atau 32,76 poin, penguatan hari ketiga berturut-turut sejak perdagangan Jumat (13/12).

Sebelum kembali menguat, pergerakan IHSG sempat tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun 0,02 persen atau 1,03 poin di level 6.243,32 pada Rabu (18/12). Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.219,33–6.264,25.

Tiga dari sembilan sektor IHSG menetap di zona hijau pada akhir sesi I, dipimpin properti (+1,14 persen). Enam sektor lainnya menetap di zona merah, dipimpin aneka industri (-0,68 persen).

Sebanyak 158 saham menguat, 186 saham melemah, dan 324 saham stagnan dari 668 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) yang masing-masing naik 1,92 persen dan 11,42 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, pelemahan saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Bank Mega Tbk. (MEGA) masing-masing sebesar 1,08 persen dan 5,93 persen menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG.

Menurut Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, IHSG masih akan cenderung naik pada perdagangan hari ini.

“IHSG menunjukkan pola uptrend bagi jangka pendek, menengah maupun panjang,” terang William dalam riset hariannya.

Hal ini, lanjutnya, juga ditunjang beberapa faktor seperti inflow secara ytd, stabilnya perekonomian, serta kuatnya fundamental perekonomian.

Di sisi lain, MNC Sekuritas memperkirakan penguatan IHSG relatif terbatas pada perdagangan hari ini. Menutup perdagangan Selasa (17/12/2019), IHSG menguat 0,5 persen dengan tekanan jual yang dapat dikatakan cukup besar. 

"Kami memperkirakan penguatan IHSG ini merupakan bagian dari akhir wave v dari wave (a) atau wave alt [i], dimana penguatan IHSG sudah relatif terbatas," tulis Tim Riset MNC Sekuritas lewat riset harian.

Investor disarankan untuk mewaspadai koreksi IHSG menuju area 6.050-6.100 untuk membentuk wave (b) atau wave alt [ii]. Level support IHSG hari ini ada di kisaran 6.100 hingga 6.175, sedangkan level resistan sekitar 6.250 hingga 6.275.

Berbanding terbalik dengan IHSG, beberapa indeks saham lain di Asia bergerak negatif pada perdagangan siang ini. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing turun 0,45 persen dan 0,49 persen, sementara indeks Kospi Korea Selatan terkoreksi 0,14 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite turun tipis 0,08 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,10 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper