Bisnis.com, JAKARTA – Setelah kemarin harga emas nyaris tidak bergerak, harga logam mulia pagi ini Selasa (17/12/2019) turun tipis.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Februari 2020 sempat dibuka menguat 0,01 persen atau 0,10 poin di level US$1.480,60 per troy ounce. Pergerakan emas berbalik turun 0,5 poin atau 0,03 persen ke level US$1.480 per troy ounce pada pukul 07.18 WIB.
Tampaknya investor mencari kejelasan lebih lanjut terkait kesepakatan perdagangan tahap pertama antara AS dan China.
Kepala Penelitian Komoditas Geojit Financial Services Hareesh V mengatakan bahwa pasar masih tidak mengetahui jelas isi dalam kesepakatan AS dan China, walaupun kesepakatan ini telah dinantikan oleh pasar sudah cukup lama sehingga membuat emas bergerak terbatas.
“Selain itu, dolar AS juga sedikit negatif, jadi ini menjadi bukti kalau penjualan emas belum akan bergerak drastis. Kedua sentimen emas saling tarik-menarik,” ujar Hareesh seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (16/12).
Tercatat, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,19% menjadi 96,991.
Sementara itu, Ahlis Strategi Pasar AxiTrader Stephen Innes mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan antara AS dan China mungkin belum cukup untuk sepenuhnya memulihkan kepercayaan bisnis atau menghasilkan pemulihan yang berarti dalam ekspor atau investasi.
“Pedagang sekarang telah mengalihkan fokus ke jalan yang panjang dan sulit menuju kesepakatan fase dua. Jadi emas bisa kembali menguat tajam lagi,” ujar Stephen.
Di sisi lain, meskipun ada beberapa tanda kehati-hatian, pasar ekuitas tetap di wilayah positif, membatasi kenaikan emas, setelah dua ekonomi utama dunia mengumumkan perjanjian fase satu dan menangguhkan beberapa tarif pada barang masing-masing yang seharusnya akan mulai berlaku pada 15 Desember.