Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia kompak melemah bersama bursa saham di Eropa pada perdagangan sore ini, Selasa (10/12/2019), menjelang pertemuan kebijakan moneter sejumlah bank sentral dan datangnya tenggat waktu pengenaan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap impor China.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 persen dan indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,3 persen pada pukul 08.19 pagi waktu London (pukul 15.19 WIB).
Pada saat yang sama, indeks futures S&P 500 bergerak fluktuatif dan indeks DAX Jerman meluncurk 0.6 persen.
Dilansir Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 dibuka di posisi lebih rendah untuk hari kedua ketika hampir setiap sektor industri diperdagangkan di zona merah.
Sementara itu, indeks futures di AS berjuang menentukan arahnya seiring dengan penantian investor akan kabar mengenai apakah pemerintah AS akan merealisasikan rencana kenaikan tarif terhadap impor China pada 15 Desember.
Di Asia, gambaran bursa sahamnya menurun secara keseluruhan dalam volume di bawah rata-rata meskipun indeks saham di Korea Selatan dan China mampu melawan penurunan.
Investor tampaknya menahan perdagangan yang agresif menjelang pelaksanaan beberapa agenda penting dalam beberapa hari ke depan, mulai dari pertemuan kebijakan bank sentral AS Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa. hingga pemilihan umum di Inggris.
“Gagasan bahwa kita memiliki periode waktu yang relatif lebih tenang dalam ketegangan perdagangan AS-Tiongkok jelas sangat penting,” tutur Ben Powell, kepala pakar strategi Asia Pasifik di BlackRock Investment Institute.
“Namun, ini hanya periode yang relatif tenang. Ketegangan antara AS dan China bersifat struktural dan persisten,” tambahnya.
Bank sentral AS The Fed akan memutuskan kebijakan suku bunganya pada Rabu (11/12/2019) waktu setempat. Bank Sentral Eropa akan mengumumkan keputusan kebijakannya pada Kamis (12/12/2019), tepat ketika pemilihan umum berlangsung di Inggris.