Bisnis.com, JAKARTA – India terus mencatatkan penurunan impor emas di tengah harga yang lebih tinggi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Impor emas pada November turun untuk bulan kelima karena kenaikan harga emas dan pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam enam tahun membatasi permintaan selama puncak musim pernikahan.
Menurut sumber terkait, impor emas oleh India melorot 19 persen pada November 2019 dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 56,1 ton.
Penurunan ini adalah yang terendah untuk bulan tersebut sejak setidaknya tahun 2015, menurut data yang dihimpun Bloomberg.
“Adapun total pembelian dari luar negeri turun 15 persen dari tahun sebelumnya menjadi 597,5 ton selama 11 bulan hingga November,” menurut sumber yang identitasnya dirahasiakan itu, seperti dilansir melalui Bloomberg, Jumat (6/12/2019).
Impor oleh negara konsumen terbesar kedua di dunia ini menurun karena para pembuat perhiasan telah mengurangi pembelian akibat permintaan yang buruk.
Sementara itu, pertumbuhan yang melambat dan kenaikan harga emas lebih dari 20 persen tahun ini diperkirakan akan mendorong konsumsi domestik India ke level terlemah sejak 2016.
Musim hujan dan panen yang tertunda juga membebani permintaan di pedesaan India, yang berkontribusi sekitar 60 persen dari pembelian emas Negeri Hindustan.
“Penurunan impor pada November menandakan perlambatan umum dalam ekonomi dan likuiditas yang lebih rendah di antara penduduk pedesaan karena panen yang terlambat,” terang Harish Galipelli, kepala komoditas dan mata uang di Inditrade Derivatives & Commodities.
Menurut survei kepercayaan konsumen yang dirilis Bank Sentral India pada hari ini, kepercayaan konsumen di India turun ke level terendah sejak setidaknya 2014.
Meski demikian, peningkatan permintaan yang didorong oleh musim pernikahan mendorong impor November di atas 20,8 ton yang tercatat pada Oktober dan 13,5 ton pada September 2019.
Masyarakat India terkenal membeli emas terutama untuk dipakai atau hadiah selama pernikahan dan perayaan, dengan puncak pembelian biasanya berlangsung selama kuartal terakhir tahun ini.
“Impor [emas] akan meluncur lagi pada bulan Desember karena tiadanya hari yang diburu untuk pernikahan mulai 15 Desember-14 Januri,” kata Gnanasekar Thiagarajan, Direktur di Commtrendz Risk Management Services.
"Harga emas juga akan terus diperdagangkan lebih tinggi didukung oleh ketidakpastian besar di pasar global mengenai kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, suku bunga AS, memuncaknya pasar saham, dan pemilihan umum AS,” tambahnya.
