Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound ke zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (5/12/2019), di tengah penguatan bursa saham global.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka naik 0,31 persen atau 19,16 poin di level 6.132,04. Pergerakannya kemudian menguat ke level 6.153,26 dengan kenaikan 0,66 persen atau 40,39 poin pada pukul 09.07 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (4/12), indeks mengakhiri pergerakannya di zona merah yakni level 6.112,88 dengan koreksi 0,34 persen atau 21,02 poin.
Seluruh sembilan sektor terpantau bergerak positif, pada Kamis (5/12), dipimpin tambang (+0,96 persen), finansial (+0,79 persen), dan barang konsumen (+0,71 persen).
Sebanyak 26 saham menguat, 4 saham melemah, dan 635 saham stagnan dari 665 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing naik 1,69 persen dan 1,80 persen menjadi pendongkrak utama atas pergerakan IHSG.
Baca Juga
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 rebound dan menguat 0,85 persen atau 4,55 poin ke level 542,20 pukul 09.08 WIB, setelah berakhir melemah 0,48 persen atau 2,60 poin di posisi 537,20 pada Rabu (4/12).
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga bergerak di zona hijau pada Kamis (5/12) pagi, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (+0,67 persen), indeks Kospi Korea Selatan (+0,07 persen), dan indeks Hang Seng Hong Kong (+0,72 persen).
Di China, dua indeks saham utamanya, indeks Shanghai Composite dan blue chip CSI 300 China masing-masing menguat 0,52 persen dan 0,59 persen. Adapun indeks FTSE Straits Time Singapura dan FTSE Malay KLCI masing-masing naik 0,44 persen dan 0,509 persen.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan IHSG berpotensi menguat terbatas mengikuti sentimen positif dari global dan regional.
Pada perdagangan Rabu (4/12/2019), bursa AS ditutup menguat dengan Dow Jones (+0,53 persen), S&P (+0,63 persen), dan Nasdaq (+0,54 persen).
“Pasar global kembali menguat seiring pernyataan Trump bahwa trade deal AS-China Tahap I berjalan cukup baik,” tulis Samuel Sekuritas, dikutip dari publikasi risetnya.
Sementara itu, data ISM Non-Manufacturing PMI AS per Nov-19 tercatat turun menjadi 53,9 dari periode sebelumnya 54,7 dan berada dibawah konsensus 54,5.
Pasar selanjutnya menantikan pengumuman data Trade Balance AS periode Oktober 2019 dengan konsensus defisit US$48,7 miliar dibandingkan data September 2019 yang defisit US$52,5 miliar.
Menjelang akhir tahun, pasar dinilai cukup responsif dalam merespon pernyataan Trump perihal trade deal AS-China. Sementara dari sisi data ekonomi sendiri, sudah cukup diekspektasi oleh pasar terutama kemungkinan cut rate tahun 2020 baik itu AS maupun domestik.
“Kami memperkirakan pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi menguat terbatas mengikuti sentimen positif dari global dan regional,” tambahnya.
Dari dalam negeri, pasar hari ini menunggu rilis data domestik IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) per November 2019 dengan perkiraan sebesar 118 dibandingkan periode Oktober 2019 yang sebesar 118,4.
