Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marketing Sales SMRA Tembus Hampir Rp4 triliun

Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. hampir menembus target marketing sales sebesar Rp4 triliun pada tahun ini.
Summarecon Bekasi/Istimewa
Summarecon Bekasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. hampir menembus target marketing sales sebesar Rp4 triliun pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Jemmy Kusnadi mengatakan sampai dengan akhir November lalu emiten berkode saham SMRA itu telah membukukan Rp3,9 triliun. Jumlah itu naik 27,86% atau Rp855 miliar dari realisasi pada Agustus 2019 sebesar Rp3,05 triliun.

“Marketing sales kami sudah mencapai Rp3,9 triliun per 30 November 2019,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (5/12/2019).

Menurutnya rerata penjualan berasal dari proyek perumahaan di Serpong. Summarecon Serpong setidaknya menyumbang sekitar Rp1,55 triliun atau 39,74% dari total marketing sales saat ini.

Sementara sisanya diperoleh dari pemasaran proyek township di Kelapa Gading, Bekasi, Karawang, Bandung dan Makassar.

Berdasarkan data perseroan, Summarecon Serpong memiliki lahan seluas 800 hektare dengan 11.500 rumah, 2.000 ruko, 1.800 unit kavling dan 5.000 unit apartemen. Selain itu ada fasilitas pendukung berupa area komersial seperti mall, rumah sakit dan pasar modern.

Jemmy mengatakan untuk hunian di Serpong yang diminati harganya berkisar antara Rp1 miliar – Rp2 miliar. “Sedikit lagi kami mencapai Rp4 triliun dengan pemasaran didominasi oleh produk di harga Rp1 miliar – Rp2 miliar per unit,” katanya.

Menilik dari hasil laporan keuangan kuartal III/2019, SMRA mencetak pendapatan sebesar Rp4,41 triliun naik 9,78% dari realisasi tahun lalu Rp4,01 triliun. Adapun laba bersih perseroan tercatat tumbuh 54,72% ke posisi Rp314,60 miliar dari posisi tahun lalu Rp203,34 miliar.

Tingginya laba bersih berkat penurunan beban pokok penjualan sebesar 10,80% dari posisi Rp2,36 triliun pada tahun lalu menjadi Rp2,10 triliun. Selain itu perseroan juga mendapatkan pemasukan tambahan dari pos keuntungan atas liabilitas imbalan kerja sebesar Rp11,97 miliar.

Pada periode Januari—September segmen usaha penjualan properti menyumbang Rp2,73 triliun dengan kontribusi utama datang dari penjualan rumah sebesar Rp1,83 triliun.

Sementara segmen pendapatan berulang berkontribusi sebesar Rp1,14 triliun dengan mall dan retail sebagai penyokong dengan raihan Rp1,05 triliun

Belum lama ini pun perseroan menerbitkan obligasi berkelanjuran III tahap III tahun 2019 dengan jumlah pokok sebesar Rp700 miliar. Dana itu rencananya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja.

SMRA akan menggunakan dana Rp700 miliar untuk biaya pembangunan hunian, bangunan komersial   dan kavling beserta sarana dan prasarana penunjangnya serta  biaya  pemasaran  dan biaya umum  dan  administrasi.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi merekomendasikan beli SMRA dengan target harga Rp1,155 per saham. Menurutnya, fokus perseroan untuk membangun hunian secara massif adalah kunci akselerasi kinerja.

Aurellia mengatakan meski ada perlambatan ekonomi tapi permintaan akan rumah terus meningkat karena kelas menengah usia produktif terus tumbuh.

“Sejak 2009, pengembang hanya fokus pada market menengah ke atas, tapi sekarang situasi sudah berbalik karena permintaan banyak datang dari segmen rumah murah,” katanya.

Menurutnya ada 3 juta calon pembeli untuk hunian di sekitar Jakarta. Dia pun meyakini, SMRA akan mengakomodir kebutuhan rumah untuk segmen kelas menengah ke depannya.

“Permintaan rumah tumbuh signifikan untuk hunian di atas Rp1,1 miliar. Hanya ada dua pengembang yang aktif menyediakan unit di harga tersebut Grup Ciputra dan SMRA. Keduanya pun berencana untuk meluncurkan proyek untuk menggapai segmen itu,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper