Bisnis.com, JAKARTA—Bursa Efek Indonesia mengantongi 38 perusahaan dalam daftar pipeline calon perusahan tercatat pada sisa 1,5 bulan tahun ini.
Apabila sukses tercatat semua, jumlah perusahaan tercatat pada tahun ini akan menyentuh rekor baru sebanyak 84 emiten. Adapun pada Senin (18/11/2019), BEI telah kedatangan emiten ke-46 yang melantai di bursa yaitu PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setya menyampaikan bahwa dari 38 calon emiten yang ada di pipeline sebanyak 34 perusahaan menggunakan laporan keuangan audit Juni.
“Di pipeline ada 38 [calon emiten], ada 4 yang menggunakan laporan per Agustus dan September. Sementara 34 menggunakan lapkeu per Juni yang siap tercatat tahun ini,” katanya di Jakarta, Senin (18/11/2019).
Kendati terbilang banyak, Nyoman menegaskan bahwa pihak bursa tetap ketat dalam melakukan screening untuk proses penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Diharapkan dari 34 perusahaan dalam pipeline tersebut benar-benar dapat masuk ke bursa dengan memiliki prospek yang cerah dan pertumbuhan yang kuat.
Baca Juga
Adapun dari daftar tersebut, terdapat dua calon emiten yang akan mencatatkan sahamnya menggunakan aturan Reg S/1444 A dari Bursa AS.
Aturan Reg S/144A merupakan aturan penawaran internasional (international offering) yang mana investornya akan berdatangan dari Amerika Serikat maupun luar AS.
Kedua aturan perdagangan dari U.S. Securities and Exchange Comission (SEC) ini prosesnya lebih kompleks ketimbang IPO domestik. Pasalnya, regulasi yang menaunginya harus tunduk pada standar dokumentasi domestik dan internasional.
Oleh karena cakupan investornya luas, aturan Reg S/144A bakal cocok untuk transaksi dengan skala besar.
“Untuk yang Reg S/144A ada 2 perusahaan, itu masih dalam proses dan belum ada yang dapat saya sampaikan,” tutur Nyoman.
Calon Emiten yang Masuk dalam Pipeline BEI | |
---|---|
Nama Perusahaan | Sektor |
PT Ifishdeco Tbk. | Tambang |
PT Alamanda Investama Tbk. | Properti, Real Estat, dan Bangunan |
PT Asia Sejahtera Mina Tbk. | Industri Barang Konsumer |
PT Aneka Minera Indonesia Tbk. | Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi |
PT Palma Serasih Tbk. | Pertanian |
PT Mulia Boga Raya Tbk. | Industri Barang Konsumer |
PT Prima Globalindo Logistik Tbk. | Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi |
PT Cisadane Sawit Raya Tbk. | Pertanian |
PT Indo Bintang Mandiri Tbk. | Aneka Industri |
PT Repower Asia Indonesia Tbk. | Properti, Real Estat, dan Bangunan |
PT SAM Indonesia Tbk. | Perdagangan, Jasa, dan Investasi |
PT Bank Amar Indonesia Tbk. | Keuangan |
PT Graha Belitung Utama Tbk. | Properti, Real Estat, dan Bangunan |
PT Harvest Time Tbk. | Properti, Real Estat, dan Bangunan |
PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk. | Industri Dasar dan Kimia |
PT Lion Mentari Tbk. | Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi |
PT Jayanti Perdana Indonesia Tbk. | Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi |
PT Austin Global Prima Tbk. | Perdagangan, Jasa, dan Investasi |
PT Galva Technologies Tbk, | Perdagangan, Jasa, dan Investasi |
PT Perintis Triniti Properti Tbk. | Properti, Real Estat, dan Bangunan |
PT Putra Mandiri Jembar Tbk. | Perdagangan, Jasa, dan Investasi |
PT Putra Rajawali Kencana Tbk. | Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi |
PT Royalindi Investa Wijaya Tbk. | Properti, Real Estat, dan Bangunan |
Sumber: Bursa Efek Indonesia per 7 Oktober 2019 setelah dikurangi perusahaan yang listing pada periode 7 Oktober —18 November 2019 sebanyak 8 emiten.