Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa tergelincir dari level tertingginya dalam empat tahun dan mengakhiri pergerakannya di zona merah pada perdagangan Rabu (13/11/2019), di tengah pergolakan di Hong Kong dan ketidakpastian kesepakatan dagang Amerika Serikat-China.
Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa turun 0,2 persen. Saham otomotif dan tambang, yang sensitif terhadap isu perdagangan, melemah karena Presiden AS Donald Trump tidak memberikan banyak petunjuk mengenai progres kesepakatan dagang dengan China dalam pidatonya pada Selasa (12/11).
Berpidato di acara The Economic Club of New York pada Selasa (12/11) waktu setempat, Trump mengatakan tim perunding AS dan China hampir mencapai kesepakatan perdagangan "fase satu".
Namun pada saat yang sama Trump juga menegaskan retorika tentang "kecurangan" China mengenai perdagangan.
Prospek kesepakatan dagang “fase satu” dan sejumlah laporan laba yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya mampu mendorong bursa saham Eropa rally ke level tertinggi dalam empat tahun, hanya 2 persen pendek dari rekor level tertinggi.
“Ini menunjukkan bahwa fondasi untuk pemulihan pasar selama beberapa pekan terakhir tidak terlalu kuat,” ujar Will James, direktur investasi senior di Aberdeen Standard Investments.
Baca Juga
Ekspektasi laba untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Eropa untuk kuartal ketiga membaik, tetapi tidak cukup bagi kawasan itu untuk keluar dari kukungan resesi, menurut data terbaru dari Refinitiv.
“Tersisa pertanyaan mendasar saat ini, apakah kekuatan dalam ekonomi global cukup baik untuk pemulihan bahkan jika kita memperoleh semacam resolusi di bidang perdagangan,” sambung James.
Saham bank menjadi penekan terbesar pada indeks saham acuan. Saham yang memiliki eksposur signifikan pada Hong Kong, seperti HSBC dan Standard Chartered, terbebani karena bagian dari pusat keuangan Asia ini lumpuh akibat aksi protes yang bereskalasi dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, lembaga pemeringkat Fitch pada Rabu (13/11) mengatakan bahwa stabilitas politik untuk ekonomi zona euro tetap tidak pasti.
Fokus pasar selanjutnya beralih pada data produk domestik bruto (PDB) Jerman yang akan dirilis pada Kamis (14/11). Ekonomi Jerman diperkirakan akan menunjukkan resesi teknis, yang menurut para analis sebagian besar dipicu oleh pasar.