Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan fokus utama saat ini adalah perbaikan BUMN sebelum berlaga di tataran global.
Dia mengatakan ke depan BUMN harus menjadi lokomotif yang bisa bersaing di luar negeri. Namun, hal ini merupakan rencana beberapa tahun ke depan.
"Hari ini fokus Indonesia dulu," ujarnya di Jakarta, Senin malam (11/11/2019).
Erick menjelaskan saat ini yang menjadi prioritas adalah fokus untuk lebih banyak berkontribusi di dalam negeri. Selain itu, masih banyak juga hal yang berkaitan dengan BUMN untuk diperbaiki saat ini.
"Banyak lah [yang harus diperbaiki], ada Jiwasraya dan Krakatau Steel. Bagaimana kita mau bersaing, tetapi badan sendiri belum siap?" ujar Erick.
Seperti diberitakan, perusahaan asuransi BUMN Jiwasraya tercatat mengalami masalah keuangan, di antaranya karena pembayaran klaim produk saving plan senilai Rp802 miliar yang tertunda sejak Oktober 2018. Berdasarkan laporan keuangan Jiwasraya, terdapat penurunan RBC dari 200,15% pada 2016 menjadi 168,22% pada 2017.
Baca Juga
Sementara itu, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. telah lama didera masalah kinerja keuangan yang terus merugi sejak 2012. Hingga tutup buku kuartal III/2019, kerugian yang dicetak BUMN ini justru membengkak hingga lebih dari 400%.
Sepanjang Januari-September 2019, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KRAS membengkak 466,88% dari US$37,38 juta menjadi US$211,91 juta.