Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CAD Kuartal III/2019 Membaik, Laju Rupiah Dijamin Aman

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyatakan, selama 1 pekan terakhir, kinerja nilai tukar rupiah relatif stabil. Apalagi, rupiah terpantau sempat menguat Rp13.990 per dolar pada 7 November 2019.
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia optimistis bahwa defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal III/2019 yang menyempit jadi 2,7% dari PDB dibandingkan dengan sebelumnya 3,0% dari PDB akan membuat nilai tukar rupiah terjaga sampai akhir tahun.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyatakan, selama 1 pekan terakhir, kinerja nilai tukar rupiah relatif stabil. Apalagi, rupiah terpantau sempat menguat Rp13.990 per dolar pada 7 November 2019.

“Hal itu menandakan secara year-to-date, rupiah masih terapresiasi 2,68% dan kinerja sangat baik,” ujar Dody di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (7/11/2019).

Dia menyatakan, hal ini disertai juga perbaikan kinerja aliran modal asing atau capital inflow secara year-to-date (ytd), menjadi Rp226,7 triliun. Jika dilihat secara week-to-date (wtd), sampai 7 November 2019 aliran modal asing yang masuk sekitar Rp8 triliun.

Dody menilai, kondisi ini menandakan persepsi investor masih sangat positif terhadap Indonesia. Apalagi, PDB tumbuh 5,02% pada kuartal III/2019 di atas perkiraan pasar.

Perbaikan CAD juga didukung oleh cadangan devisa juga meningkat US$2 miliar, serta perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), pada kuartal III/2019 yang menunjukkan perbaikan. Hal ini mengingat NPI kuartal III/2019 hanya mencatat defisit US$46 juta masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$2,0 miliar.

Imbasnya, defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal III/2019 tercatat sebesar US$7,7 miliar, atau 2,7% dari PDB lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya yang mencapai US$8,2 miliar.

“FDI juga meningkat yang tercatat US$4,8 miliar disamping yield dan return yang diberikan Indonesia,” sambung Dody.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper