Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chitose (CINT) Memacu Realisasi Kontrak

Realisasi tersebut diharapkan dapat mendorong kinerja yang lebih baik pada semester II/2019.
Direktur Keuangan Chitose Internasional Fadjar Swatyas(ketiga dari kiri) saat public expose pada Senin (29/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
Direktur Keuangan Chitose Internasional Fadjar Swatyas(ketiga dari kiri) saat public expose pada Senin (29/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Chitose Internasional Tbk. bakal mengoptimalkan 2 bulan yang tersisa pada tahun ini, untuk memacu kinerja perseroan.

Corporate Secretary Chitose International Helina Widayani mengatakan perseroan akan mendorong realisasi kontrak yang telah dikantongi pada bulan yang tersisa tahun ini. Realisasi tersebut diharapkan dapat mendorong kinerja yang lebih baik pada semester II/2019.

Sepanjang periode 9 bulan pertama tahun ini, perusahaan yang bergerak di industri dan perdagangan furnitur itu mencetak penjualan sebesar Rp258,16 miliar, turun 2,67% secara tahunan. Adapun, laba bersih yang dikantongi sebesar Rp981,93 juta, turun 91,94% secara tahunan.

Jika dilihat secara kuartal pada tahun ini, emiten bersandi saham CINT ini mampu mencetak laba sebesar Rp9,44 miliar pada kuartal III, setelah mencetak rugi Rp5,97 miliar pada kuartal I dan 2,49 miliar pada kuartal II.

"Kami akan push realisasi tahun ini. Karena pada semester I cukup drop, sehingga recovery kami usaha maksimal," katanya, kepada Bisnis, baru-baru ini.

Helina menjelaskan keberhasilan perseroan mencetak laba pada kuartal III seiring berakhirnya efek pesta demokrasi ke penjualan. Di samping itu, penjualan juga didorong masuknya produk Chitose di e-katalog atau Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada akhir semester I.

"Beberapa project juga mulai terealisasi. Hal lain yang tetap kami jaga adalah biaya," imbuhnya.

Hingga akhir tahun ini, perseroan optimistis dapat mencatat pertumbuhan penjualan. Namun, laba bersih hingga akhir tahun ini diperkirakan sulit mengejar perolehan tahun lalu.

"Sampai akhir tahun, topline diusahakan sama, bahkan ada growth. Namun, untuk bottomline sepertinya sulit untuk growth karena ketertinggalan sangat signifikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper