Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagi Dividen Interim Rp44,64 Miliar, Ini Jadwal Cum Dividen TURI

PT Tunas Ridean Tbk. memutuskan memberikan dividen interim dari laba perseroan sebesar Rp8 per saham atau senilai total Rp44,64 miliar.
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk Rico Adisurja Setiawan didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja  perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Selasa (7/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk Rico Adisurja Setiawan didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Selasa (7/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Tunas Ridean Tbk. memutuskan untuk memberikan dividen interim dari laba perseroan sebesar Rp8 per saham atau senilai total Rp44,64 miliar.

Berdasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang dikutip Bisnis pada Sabtu (9/11/2019), TURI menyatakan cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 11 November 2019.

Sementara itu, cum dividen di pasar tunai pada 13 November 2019. Tanggal tersebut juga merupakan tanggal pencatatan atau recording date.  

Kemudian, ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 12 November 2019, sedangkan di pasar tunai pada 14 November 2019. Emiten berkode saham TURI itu dijadwalkan membayarkan dividen interim pada 5 Desember 2019.

Keputusan rapat direksi perseroan pada 1 November 2019 di Jakarta, memutuskan pembayaran dividen interim dari laba perseroan sejumlah Rp44,64 miliar. Nilai dividen interim tersebut setara dengan Rp8 per saham untuk 5,58 miliar saham yang telah dikeluarkan perseroan yang nama-namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 13 November 2019 pukul 16.00 WIB.

Per kuartal III/2019, emiten yang bergerak di sektor pembiayaan otomotif itu membukukan pendapatan sebesar Rp10,03 triliun atau turun 4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai Rp10,46 triiliun.

Meski demikian, laba yang diatribusikan kepada pemegang saham tumbuh 6 persen menjadi Rp433 miliar, dari sebelumnya Rp407 miliar.

"Laba grup naik 6 persen disebabkan oleh menguatnya kontribusi dari bisnis otomotif sebagian diimbangi oleh kontribusi yang lebih rendah dari bisnis sewa, sedangkan operasi pembiayaan konsumen tetap stabil. Untuk sisa tahun ini, kinerja grup diharapkan akan memuaskan, meskipun ada kekhawatiran mengenai bisnis otomotif yang makin kompetitif," papar Direktur Utama Rico Setiawan dalam keterangan resmi, Kamis (31/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper