Bisnis.com, JAKARTA - PT Singaraja Putra Tbk. menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% pada tahun depan.
Direktur Utama Singaraja Putra Erick Tonny Tjandra mengatakan hingga akhir tahun ditargetkan pendapatan konsolidasi perseroan mencapai Rp246 miliar. Hingga kuartal III/2019, perseroan telah meraup 76% dari target tersebut.
"Pertumbuhan pendapatan tahun depan sebesar 10%," ujarnya di Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Dari sisi laba bersih, per Mei 2019 senilai Rp2,3 miliar dan akhir tahun ditargetkan mencapai Rp4 miliar. Sebagai informasi, emiten dengan kode saham SINI ini bergerak di bidang penyedia penginapan non-bintang.
Saat ini perseroan telah mengantongi kerja sama dengan para pemilik properti sehingga unit kamar yang dikelola menjadi 186 unit. Selain itu, perseroan juga bergerak di bidang pengolahan kayu melalui anak usaha PT Interkayu Nusantara yang berorientasi ekspor, terutama ke negara Eropa dan Amerika.
Erick menyebutkan kinerja perusahaan anak tetap diandalkan menjadi kontributor utama terhadap pendapatan perusahaan. "Per Mei 2019, Interkayu Nusantara memberikan kontribusi lebih dari 90% dari total pendapatan secara konsolidasi senilai Rp109,6 miliar," katanya.
Baca Juga
Pada hari ini, Singaraja Putra telah tercatat resmi sebagai emiten ke-43 di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham SINI. Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya sebanyak 450 juta saham yang terdiri dari saham lama dan saham baru hasil IPO.
Hasil IPO SINI mengalami kelebihan permintaan sebanyak 3,03 kali dari total yang ditawarkan. Saham SINI ditawarkan Rp108 per saham.
Para investor mendapatkan 1 waran secara cuma-cuma untuk setiap dua saham yang diperoleh melalui IPO. Setiap waran dapat dilaksanakan menjadi saham dengan harga pelaksanaan senilai Rp115 per saham. Penjamin pelaksana IPO ini adalah PT Panca Global Sekuritas.
Dana hasil IPO digunakan seluruhnya untuk modal kerja yang meliputi renovasi dan pengadaan furniture, peralatan elektronik, dan design interior untuk tambahan kamar hasil kerja sama dalam pengelolaan penginapan dan sisanya untuk modal kerja dalam rangka pendirian perusahaan anak yang baru.