Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 29 Poin, Mata Uang Asia Terdampak Penguatan Dolar AS

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (5/11/2019) di level Rp14.031 per dolar AS, melemah 29 poin atau 0,2 persen dari posisi Rp14.002 pada Senin (4/11/2019).
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018)./ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018)./ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (5/11/2019) di level Rp14.031 per dolar AS, melemah 29 poin atau 0,2 persen dari posisi Rp14.002 pada Senin (4/11/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.101 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.960 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp141.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah tipis 9 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.023 per dolar AS pada pukul 11.00 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (4/11), rupiah ditutup di level Rp14.014 per dolar AS dengan apresiasi sebesar 25 poin atau 0,18 persen di pasar spot.

Rupiah mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka terdepresiasi 11 poin atau 0,08 persen di level 14.025 pada Selasa (5/11). Sepanjang perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah bergerak di level 14.022-14.038 per dolar AS.

Nilai tukar mata uang lainnya di Asia tampak bergerak variatif terhadap dolar AS. Yuan offshore China yang menguat 0,14 persen memimpin apresiasi sebagian mata uang di Asia.

Adapun pelemahan beberapa lainnya dipimpin oleh yen Jepang yang terdepresiasi 0,21 persen pada pukul 11.04 WIB (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Yuan Offshore China

7,0228

+0,14

Yuan Onshore China

7,0229

+0,11

Rupee India

70,7275

+0,05

Dolar Singapura

1,3583

+0,05

Baht Thailand

30,208

+0,02

Dolar Hong Kong

7,8360

+0,02

Peso Filipina

50,500

+0,01

Yen Jepang

108,81

-0,21

Won Korea Selatan

1.160,20

-0,08

Rupiah

14.023

-0,06

Dolar Taiwan

30,420

-0,01

Ringgit Malaysia

4,1505

0

Dilansir dari Bloomberg, sebagian mata uang di Asia diperdagangkan di posisi lebih rendah karena terbebani penguatan dolar AS. Di sisi lain, nilai tukar yuan China mampu menguat setelah Bank Sentral China menurunkan biaya pinjaman jangka pendek.

“Pergerakan nilai tukar mata uang di Asia pagi ini mencerminkan efek dari penguatan dolar AS semalam,” ujar Terence Wu, pakar strategi valas di OCBC Bank.

“Kita tidak bisa mengesampingkan konsolidasi dolar AS ke depannya, yang berarti menyebabkan jeda sementara dalam penguatan pergerakan mata uang Asia. Tapi kita masih memiliki bias berat pada mata uang Asia untuk saat ini karena sentimen untuk aset berisiko,” tambah Wu.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,09 persen atau 0,090 poin ke level 97,595 pada pukul 10.55 WIB.

Pada perdagangan Senin (4/11), indeks dolar AS ditutup di posisi 97,505 dengan penguatan 0,266 poin atau 0,27 persen, kenaikan pertama dalam enam hari perdagangan berturut-turut.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

5 November

14.031

4 November

14.002

1 November

14.066

31 Oktober

14.008

30 Oktober

14.044

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper