Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai laba emiten BUMN dan penerbitan surat utang oleh PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menjadi topik halaman market dan korporasi edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (4/11/2019).
Berikut perincian topiknya:
Laba Emiten BUMN Tertekan. Torehan laba bersih emiten-emiten BUMN sepanjang 9 bulan tahun ini kurang menggembirakan akibat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro global maupun dalam negeri. Dari 19 emiten pelat merah yang telah merilis kinerja keuangan, sebanyak 10 entitas membukukan penurunan laba bersih.
Grup MAP Naik Dua Digit. Grup Mitra Adiperkasa membukukan pertumbuhan pendapatan dua digit sepanjang Januari—September 2019. Alhasil, laba yang dikantongi perusahaan peritel itu semakin tebal. Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III/2019, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) membukukan pendapatan bersih Rp15,4 triliun dalam 9 bulan pertama 2019.
KLBF Pertahankan Margin Laba. Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. menjaga tingkat margin di level dua digit hingga kuartal III/2019 sejalan dengan stabilitas nilai tukar rupiah, pertumbuhan penjualan, dan efisiensi biaya operasional.
Dana Kelolaan Sentuh Rekor Baru. Total dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksa dana menembus rekor terbaru di atas Rp550 triliun pada bulan lalu. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, AUM reksa dana pada Oktober tercatat senilai Rp553,21 triliun.
ADRO Perkuat Struktur Permodalan. Sejalan dengan emisi obligasi global senilai US$750 juta, posisi keuangan dan struktur permodalan PT Adaro Energy Tbk. diklaim semakin kuat. Emiten berkode saham ADRO itu menerbitkan surat utang melalui entitas usaha PT Adaro Indonesia (AI).