Bisnis.com, JAKARTA - Menanti keputusan suku bunga acuan AS oleh The Fed pada akhir bulan ini, emas melanjutkan penguatannya pada perdagangan Senin (28/10/2019) setelah melonjak 1% di sesi perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 16.50 WIB, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,09% menjadi US$1.506 per troy ounce, sedangkan harga emas di bursa Comex menguat 0,21% menjadi US$1.508,4 per troy ounce.
Ekonom National Australia Bank John Sharma mengatakan bahwa fokus pasar kini tertuju pada pertemuan The Fed yang dijadwalkan berlangsung pada 29-30 Oktober 2019 sehingga membuat pasar cenderung wait and see untuk mengambil emas.
“Yang benar-benar akan dinanti para investor adalah kejelasan The Fed untuk melanjutkan sikapnya yang dovish sepanjang tahun ini atau tidak,” ujar John seperti dikutip dari Reuters, Senin (28/10/2019).
Berdasarkan alat FedWatch CME Group, mayoritas pedagang melihat peluang 90,4% untuk pemangkasan suku bunga acuan AS sebesar 25 basis poin pada pertemuannya akhir bulan ini. Adapun, sepanjang tahun ini The Fed telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak 2 kali.
Kendati demikian, Ahli Strategi PAsar AxiTrader Stephen Innes mengatakan bahwa keuntungan jika The Fed melanjutkan pemangkasan suku bunga acuannya pada bulan ini mungkin akan terbatas karena ketegangan perdagangan AS dan China tidak sepanas pada Agustus lalu.
Baca Juga
Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan negosiasi perdagangan bersama China dengan sangat baik.
“Pernyataan itu mendorong selera investor untuk aset berisiko sehingga mengirim saham Asia ke level tertinggi 3 bulan pada perdagangan Senin (28/10/2019),” ujar Stephen.
Sementara itu, Uni Eropa menyetujui permintaan Inggris untuk memperpanjang tenggat waktu Brexit tetapi tidak menetapkan tanggal keberangkatan baru, memberikan waktu bagi parlemen Inggris mencari kesepakatan baru dan menambahkan sentimen ketidakpastian di pasar untuk waktu yang lebih lama.
Analis PT Monex Investindo Futures Andian mengatakan bahwa semakin lama pelaksanaan Brexit berpotensi menghambat langkah pemerintah Uni Eropa dan Inggris dalam menangani masalah ekonomi masing-masing negara yang telah melambat.
“Oleh karena itu, sentimen tersebut berpeluang mendukung harga emas untuk naik menguji level resisten US$1.512 per troy ounce hingga US$1.515 per troy ounce,” ujar Andian seperti dikutip dari publikasi risetnya, Senin (28/10/2019).