Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimis pada Layanan TV+, Morgan Stanley Tingkatkan Target Harga Saham Apple

Saham produsen iPhone ini ditutup menguat 1,34 persen ke level US$243,18 per saham pada Rabu.
Kotak ritel iPhone X/apple.com
Kotak ritel iPhone X/apple.com

Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc., yang pekan in mencatat rekor harga saham tertinggi, baru saja mendapatkan target harga baru dari Morgan Stanley.

Bank investasi AS tersebut meningkatkan target harga saham Apple menjadi US$289 per saham dari US$247 per saham, tertinggi di antara para analis yang dilacak oleh Bloomberg, sekitar 19 persen lebih tinggi dari harga penutupan pada Rabu (23/10/2019).

Saham produsen iPhone ini ditutup menguat 1,34 persen ke level US$243,18 per saham pada Rabu, dan lanjut menguat 0,38 persen ke US$244,11 pada perdagangan after hours.

Dilansir Bloomberg, peningkatan target ini ditopang oleh rilis Apple TV+ pada bulan depan, berbeda dengan broker lain yang kurang positif terhadap layanan ini.

"Pandangan pasar adalah bahwa dengan peluncuran TV+, Apple memasuki pasar baru yang lebih padat modal dengan probabilitas menghasilkan return positif yang rendah,” tulis tim analis Morgan Stanley termasuk Katy Huberty dalam sebuah catatan kepada klien, seperti dikutip Bloomberg.

"Kami tidak setuju, dan melihat Apple TV+ dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan layanan sebesar dua poin di tahun fiskal 2020, menambahkan satu poin rata-rata ke laba per saham Apple di tahun 2021 dan selanjutnya," catat mereka.

Komentar Morgan Stanley datang setelah laporan dari Goldman Sachs bulan lalu, dengan analis Rod Hall memangkas target harganya karena kekhawatiran bahwa strategi penetapan harga yang agresif untuk Apple TV+ dapat memangkas pendapatan. Apple mengatakan layanan tidak akan berdampak material.

Apple merekrut sejumlah bintang besar termasuk Jennifer Aniston, Oprah Winfrey dan Samuel L. Jackson untuk produksi eksklusif TV+ dan diperkirakan menghabiskan sebanyak US$2 miliar pada akhir tahun fiskal 2020 jika meluncurkan dua tanyangan sebulan setelah peluncuran, menurut perkiraan Morgan Stanley.

Layanan ini dapat meraih pendapatan US$9 miliar dolar per tahun dengan 136 juta pelanggan pada tahun 2025.

Kenaikan target harga Morgan Stanley juga didorong oleh perkiraan pertumbuhan iPhone yang lebih baik karena puncak siklus penggantian dan teknologi 5G terbaru memicu permintaan pembaruan perangkat dari konsumen.

Ekspektasi bullish untuk iPhone 11 dari analis lain mendorong saham untuk mencatat level rekor awal pekan ini. Target tinggi sebelumnya adalah US$280, yang ditetapkan pada hari Senin oleh Raymond James. Target harga rata-rata di kalangan analis yang disurvei Bloomberg adalah US$228, naik US$7 sejak awal Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper