Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai penawaran umum perdana saham dan ekspansi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menjadi topik halaman market dan korporasi edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (22/10/2019).
Berikut perincian topiknya:
Pasar Menanti Kedatangan Anak BUMN. Lantai Bursa Efek Indonesia menantikan kedatangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk maju go public pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyampaikan bahwa bursa mengharapkan lebih banyak lagi perusahaan—terutama BUMN—untuk mau memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pendanaan.
DMMX Incar Pertumbuhan Dobel Digit. Emiten digital PT Digital Mediatama Maxima Tbk. menargetkan pendapatan dan laba bersih pada akhir 2019 mampu tumbuh dua digit dibandingkan dengan tahun lalu.
Dana Kelolaan Produk Saham Dolar AS Tergerus. Total dana kelolaan atau asset under management (AUM) produk reksa dana saham berdenominasi dolar AS tergerus pada bulan lalu akibat pelemahan rupiah dan isu perang dagang AS—China.
PTPP Layak Koleksi. Sejumlah analis masih merekomendasikan beli saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) kendati perseroan telah mengumumkan revisi target kinerja akhir tahun. Hal ini didorong oleh realisasi raihan kontrak baru yang lebih tinggi dibanding emiten pesaing. Lantas, bagaimana dengan pergerakan harga sahamnya ke depan?
Antusiasme Investor Berpeluang Meningkat. Lelang surat utang negara (SUN) yang digelar hari ini, Selasa (22/10) diperkirakan bisa menarik banyak minat investor dibandingkan dengan lelang sebelumnya.
Mengukur Laju Emiten Otomotif. Laju bisnis industri penjualan otomotif sepanjang kuartal III/2019 masih melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada sisa periode yang ada, mampukah penjualan melaju lebih kencang?
SIDO Garap Pasar Arab Saudi. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. mulai menggarap pasar Arab Saudi untuk meningkatkan penjualan ekspornya. Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengungkapkan bahwa perseroan telah mengantongi kontrak baru dari importir Arab Saudi.