Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMITEN BARU: Trinitan Metals and Minerals (PURE) Bidik Pendapatan Rp700 Miliar

Pada kuartal I/2019, perseroan telah mengantongi pendapatan senilai Rp139,82 miliar, meningkat 49,16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp93,74 miliar.
Logo Trinitan Metals & Minerals/www.trinitanmetals.co.id
Logo Trinitan Metals & Minerals/www.trinitanmetals.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Trinitan Metals and Minerals Tbk. menargetkan pendapatan sebesar Rp700 miliar pada 2019.

Christoper Liawan, Direktur Keuangan Trinitan Metals and Minerals mengungkapkan bahwa target itu ditetapkan lebih tinggi dibandingkan dengan target pendapatan pada tahun lalu senilai Rp580 miliar. Hingga semester I/2019, dari total target pendapatan tersebut, perseroan baru mengantongi Rp150 miliar.

“Jadi target kami meningkatkan produksi, karena kalau harga di luar kontrol kami, buat kami adalah produksi yang lebih besar dengan harapan harga lebih kembali stabil,” ujarnya di Gedung BEI, Kamis (9/10/2019).

Trinitan Metals and Minerals merupakan perusahaan pengolah logam dan bahan mineral (smelter) yang berfokus pada penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dengan produk akhir berupa timbal (Pb) dan Antimoni (Sb).

Produk yang diproduksi perseroan tersebut dipasarkan sebanyak 56% di dalam negeri dan 44% lainnya diekspor ke beberapa negara di antaranya adalah China, Malaysia, Thailand, Korea, Jepang.

“Kami akan terus memperluas pasar,” ungkapnya.

Ke depannya, guna memenuhi permintaan pasar, perseroan berencana untuk melakukan pengembangan kapasitas produksi satu pabrik milik perseroan yang saat ini memiliki kapasitas produksi 39.700 metrik ton per tahunnya.

Christoper mengatakan bahwa perseroan akan meningkatkan kapasitas produksinya 17.000 metrik ton yang akan dimulai pada awal 2020 dan ditargetkan dapat beroperasi pada awal 2021.

Peningkatan kapasitas tersebut juga diikuti dengan pilot project produk-produk baru yang dikembangkan perseroan seperti ekstraksi perak, nikel, timah putih, dan Bismuth.

Pada kuartal I/2019, perseroan telah mengantongi pendapatan senilai Rp139,82 miliar, meningkat 49,16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp93,74 miliar.

Dalam 3 tahun sebelumnya, PURE tercatat membukukan penjualan Rp434,09 miliar pada 2016, Rp512,02 miliar pada 2017, dan Rp583,78 miliar pada 2018.

Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, perusahaan yang komisaris dan direksinya terafiliasi dengan PT Nipress Tbk. itu mencetak kenaikan laba.

Pada 2016, laba tahun berjalan PURE tercatat Rp12,97 miliar, naik menjadi Rp20,23 miliar pada 2017, dan Rp27,27 miliar pada 2018. Sementara itu, laba bersih tahun berjalan pada 3 bulan pertama 2018 tercatat Rp7,17 miliar, naik 118,09% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp3,28 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper