Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China memberikan keringanan baru kepada beberapa perusahaan dalam negerinya untuk membeli kedelai AS tanpa dikenakan tarif yang sebelumnya telah dilayangkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Berdasarkan sumber Bloomberg yang namanya tidak ingin dikutip, perusahaan asal China menerima keringanan antara 2 juta ton hingga 3 juta ton untuk membeli kedelai AS dan beberapa perusahaan sudah membeli setidaknya 20 kargo, atau sekitar 1,2 juta ton, yang dikirim melalui Pasifik Barat Laut AS pada Senin (23/9/2019).
Perusahaan tersebut antara lain, perusahaan milik negara Cofco dan Sinograin, serta 5 perusahaan swasta lainnya.
Adapun, insentif pemerintah China tersebut diberikan setelah pertemuan antara delegasi perdagangan AS dan China pada pekan lalu di AS dan sebelum konferensi tingkat tinggi dilakukan pada awal Oktober.
Pemberian kemudahan ini juga akan menjadi sebuah bukti komitmen bagi China untuk mencoba menyelesaikan sengketa perdagangan dengan AS yang telah berlangsung sejak tahun lalu.
Di sisi lain, berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (24/9/2019) hingga pukul 18.15 WIB, harga kedelai berjangka untuk kontrak November 2019 di bursa CBOT bergerak menguat 0,11% menjadi US$893,5 per gantang.
Baca Juga
Sementara itu, harga tepung kedelai berjangka untuk kontrak Desember 2019 di bursa CBOT menguat 0,33% menjadi US$299,6 per gantang.
Kini, investor tengah mengamati tanda-tanda apakah China akan meningkatkan impor pertanian AS dan melihat pembelian sebagai proksi untuk prospek pembicaraan perdagangan.
Sebelumnya, pasar sempat khawatir terhadap kemungkinan gagalnya rencana negosiasi dagang akibat pembatalan rencana kunjungan China ke kawasan pertanian AS. Kendati demikian, Menteri Perdagangan AS Steven Mnuchin mengaku pembatalan tersebut bukan ulah China melainkan atas permintaan AS.
Presiden AS Donald Trump pun mempertanyakan keputusan Steven Mnuchin yang membatalkan kunjungan dan mengatakan bahwa dirinya tidak setuju terhadap keputusan tersebut.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian China Han Jun mengatakan bahwa perubahan jadwal kunjungan ke kawasan pertanian AS tidak ada hubungannya dengan pembicaraan perdagangan.
“China bersedia untuk memperluas perdagangan pertanian, dan kedua negara memiliki komunikasi yang cukup dan jujur tentang pertanian dalam negosiasi tingkat menteri yang baru saja selesai,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/9/2019).