Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Melaju Positif, IHSG Justru Akhiri Reli Penguatan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2019), di tengah penguatan bursa Asia.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta/Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta/Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (12/9/2019), di tengah penguatan bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,62 persen atau 39,78 poin ke level 6.342,17 pada akhir perdagangan hari ini, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,27 persen atau 17,04 poin di level 6.398,99.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.337,52-6.414,48.

Adapun pada perdagangan Rabu (11/9), IHSG berakhir menguat 0,71 persen atau 45,28 poin di level 6.381,95, reli kenaikan hari keenam beruntun.  

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah, didorong oleh sektor aneka industri yang melemah 2,09 persen, disusul sektor infrastruktur yang turun 1,37 persen. Di sisi lain, sektor properti menguat 0,12 persen.

Sebanyak 175 saham menguat, 213 saham melemah, dan 263 saham stagnan dari 651 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang masing-masing melemah 1,31 persen dan 1,88 persen menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG.

Di sisi lain, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.(BBRI) yang masing-masing menguat 1,44 persen dan 0,71 persen menjadi penopang sekaligus membatasi pelemahan IHSG.

IHSG melemah di saat mayoritas saham lainnya di Asia bergerak menguat hari ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 masing-masing menguat 0,72 persen dan 0,75 persen.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 menguat masing-masing 0,75 persen dan 1,08 persen. Di sisi lain, indeks Hang Seng melemah 0,26 persen.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia menguat di tengah harapan mencairnya hubungan perdagangan AS dan China dan ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa akan memulai gelombang pelonggaran moneter.

Bursa saham China menguat setelah Presiden AS Donald Trump sepakat untuk menunda kenaikan tariff tambahan pada barang-barang impor China hingga dua pekan atas permintaan Wakil Perdana Menteri China Liu He sebagai isyarat niat baik.

"Komentar Trump kemungkinan akan memberikan sedikit dorongan di pasar, tetapi itu bisa hilang besok," kata Hugh Dive, kepala investasi di Atlas Funds Management, Kamis (12/9/2019).

"Beberapa pihak di pasar bereaksi terhadap perubahan kecil dalam posisi negosiasi karena Trump bernegosiasi secara terbuka. Saya lebih khawatir tentang Brexit, karena ada beberapa rasa puas diri di UE tentang hal ini," lanjutnya, seperti dikutip Reuters.

Penundaan Trump atas tarif tambahan untuk barang-barang impor China datang satu hari setelah China mengatakan akan membebaskan 16 jenis produk AS dari tarif impor.

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 66 poin atau 0,47 persen ke level Rp13.994 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp13.989-Rp14.055 per dolar AS.

Saham-saham penekan IHSG:
KodePergerakan (persen)

BBCA

-1,31

TLKM

-1,88

ASII

-2,53

UNVR

-1,18

Saham-saham pendorong IHSG:
KodePerubahan (persen)

HMSP

+1,44

BBRI

+0,71

POLL

+7,97

SMGR

+2,46

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper