Bisnis.com, JAKARTA--PT Waskita Karya (Persero) Tbk. diproyeksikan membukukan kinerja yang lebih baik pada semester II tahun ini.
Rencana divestasi tol dan upaya yang lebih agresif dalam menyasar kontrak baru di paruh kedua menjadi harapan untuk memperbaiki kinerja perseroan.
Dalam riset yang dirilis Rabu (11/9/2019), analis RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya dan Ja'far Saifuddin mengatakan dalam pertemuan di Yogyakarta, manajemen Waskita Karya mengindikasikan kinerja yang lebih baik pada semester 2/2019.
Pada paruh pertama, khususnya kuartal II, pendapatan yang dibukukan perseroan belum kuat karena anggaran pemerintah baru mulai cair pada akhir tahun. Hal ini dinilai normal, apalagi pada April lalu juga terdapat gelaran pemilihan presiden.
"Kami berharap perseroan bisa lebih agresif pada semester II dan kinerja akhir tahun bisa kuat," katanya.
Target nilai kontrak baru WSKT untuk 2019 senilai Rp50 triliun dan baru mencapai Rp9,4 triliun pada Agustus 2019. Kontrak baru diharapkan datang dari beberapa proyek jalan tol, seperti Penajam dan Trans Jawa.
Baca Juga
Perseroan juga berencana untuk mendivestasi asetnya pada semester II/2019. Saat ini, Manajemen Waskita sedang melakukan penjajakan divestasi dengan perusahaan dalam dan luar negeri.
Tol Solo-Kertosono diproyeksikan memiliki harga premium karena memiliki kontribusi trafik yang paling tinggi. "WSKT juga diharapkan memiliki net gearing ratio 2,5 kali setelah melunasi utangnya," tambah kedua analis.
Perseroan pun menargetkan bisa mencapai cash flow yang positif dari pendapatan tahun ini.
Kedua analis meyakini terdapat katalis negatif bagi kinerja WSKT pada semester II, yaitu penurunan nilai kontrak baru karena perseroan lebih selektif dalam memilih proyek berdasarkan kondisi arus kas.
Adapun, RHB Sekuritas Indonesia merekomendasikan buy untuk saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan menargetkan harga Rp2.700 per saham dalam 12 bulan ke depan.
Pada penutupan perdagangan Rabu (11/9/2019), saham WSKT berada di level Rp1.775 per saham, naik 35 basis poin atau 2,01%.