Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 4 September 2019

Nilai tukar rupiah tergelincir dan ditutup melemah 34 poin atau 0,24 persen di level Rp14.228 per dolar AS, setelah mampu membukukan apresiasi selama tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya, kemarin, Selasa (03/09/2019).
Ilustrasi uan tunai rupiah. (Antara)
Ilustrasi uan tunai rupiah. (Antara)
Live Timeline

Bisnis.com  JAKARTA - Nilai tukar rupiah bergerak menguat 13 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.215 per dolar AS pada awal perdagangan, setelah dibuka rebound dengan penguatan 6 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.222 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau melemah 0,056 poin atau 0,06 persen ke level 98,944 pada pukul 08.07 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka melemah 0,034 poin atau 0,03 persen ke level 98,996, setelah pada akhir perdagangan Selasa (3/9) ditutup menguat 0,084 poin atau 0,08 persen di posisi 99.

Bagaimana nilai tukar rupiah hari ini, berikut pergerakannya secara live hari ini: 

16:06 WIB
Pukul 15.59 WIB: Kurs Rupiah Rebound, Ditutup Menguat 68 Poin

Nilai tukar rupiah berhasil rebound dan berakhir menguat 68 poin atau 0,48 persen di level Rp14.160 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,253 poin atau 0,26 persen ke posisi 98,747.

15:34 WIB
Pukul 15.29 WIB: Kurs Rupiah Menguat 61 Poin

Nilai tukar rupiah menguat 61 poin atau 0,43 persen ke level Rp14.167 per dolar AS, saat indeks dolar AS melemah 0,174 poin atau 0,18 persen ke posisi 98,826.

13:42 WIB
Pukul 13.30 WIB: Rupiah Menguat 54 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 54 poin atau 0,38 persen ke level Rp14.174 per dolar AS pada pukul 13.30 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,108 poin atau 0,11 persen ke level 98.892 pada pukul 13.24 WIB.

12:08 WIB
Pukul 11.38 WIB: Rupiah Menguat 30 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 30 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.198 per dolar AS pada pukul 11.38 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,062 poin atau 0,06 persen ke level 98.938 pada pukul 11.51 WIB.

11:36 WIB
Pukul 11.28 WIB: Rupiah Menguat 21 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 21 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.207 per dolar AS pada pukul 11.28 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,07 poin atau 0,07 persen ke level 98.930 pada pukul 11.21 WIB.

10:09 WIB
Pukul 10.02 WIB: Rupiah Menguat 20 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.208 per dolar AS pad apukul 10.02 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,077 poin atau 0,08 persen ke level 98.923 pada pukul 09.54 WIB.

09:07 WIB
Pukul 08.57 WIB: Rupiah Menguat 8 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.220 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,077 poin atau 0,08 persen ke level 98.923 pada pukul 08.49 WIB.

08:25 WIB
Pukul 08.15 WIB: Rupiah Bergerak Menguat di Awal Perdagangan

Nilai tukar rupiah tergelincir dan ditutup melemah 34 poin atau 0,24 persen di level Rp14.228 per dolar AS, setelah mampu membukukan apresiasi selama tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya, kemarin, Selasa (03/09/2019).

Pada saat yang sama, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau menguat 0,312 poin atau 0,32 persen ke posisi 99,228.

Dilansir Bloomberg, rupiah melemah di tengah menyusutnya permintaan untuk aset-aset berisiko akibat prospek manufaktur global yang lesu.

Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) China, Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur turun menjadi 49,5 pada Agustus.

Secara keseluruhan, sentimen manufaktur di seantero Asia tetap lemah selama Agustus di tengah memanasnya perang perdagangan antara AS dan China.

Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) untuk Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan pun dilaporkan tetap berada di wilayah negatif pada Agustus.

Gambaran yang lemah juga tampak di Asia Tenggara. PMI Indonesia tergelincir lebih jauh ke dalam kontraksi dan level terendah sejak Juli 2017. Adapun PMI untuk Filipina, Thailand, dan Myanmar berekspansi lebih lambat.

PMI Indonesia pada Agustus 2019 anjlok ke level 49,0 setelah pada bulan sebelumnya turun ke posisi 49,6, bawah level 50,0 pertama kalinya tahun ini.

Di sisi lain, bertahan spekulasi bahwa Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan melakukan pelonggaran kebijakan lebih lanjut mengingat inflasi tetap terkendali.

Badan Pusat Statistik merilis angka inflasi Agustus 2019 sebesar 0,12 persen, dan Inflasi Tahun Kalender 2019 adalah 2,48 persen.

“Pelemahan terbaru dalam PMI dari China dan sebagian besar negara di Asia membebani mata uang regional,” ujar Terence Wu, seorang pakar strategi valas di OCBC Bank, Singapura.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper