Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah naik tajam setelah data industri menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam hal persediaan minyak mentah.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Oktober 2019 menanjak US$1,92 ke level US$55,56 per barel pada pukul 4.51 sore waktu setempat setelah berakhir di level 54,93 di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Selasa (27/8/2019).
Adapun minyak Brent kontrak Oktober 2019 menguat US$1,28 ke level US$59,98 per barel setelah ditutup di level US$59,91 di ICE Futures Europe Exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$4,42 terhadap WTI.
Dilansir dari Bloomberg, kontrak berjangka minyak di New York melonjak 3,9 persen pada perdagangan Selasa setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan penurunan stok minyak mentah nasional sebesar 11,1 juta barel pekan lalu.
Ini akan menjadi penurunan terbesar sejak Juni jika data pemerintah mengkonfirmasikannya pada Rabu (28/8/2019). API juga melaporkan penurunan stok bensin dan minyak distilasi sekitar 2,8 juta barel.
Minyak mentah WTI telah menguat menjelang penutupan perdagangan karena investor mengantisipasi laporan API yang bullish.
Baca Juga
“Antisipasinya adalah API akan melaporkan [penurunan] 3 juta barel jika tidak lebih besar. Dan juga akan ada penurunan stok dalam minyak distilasi dan bensin,” ujar Daniel Flynn, seorang analis energi untuk Price Futures Group yang berbasis di Chicago.
Di awal perdagangan, pasar minyak memperoleh dukungan dari kabar bahwa Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif telah mengesampingkan pertemuan dengan Amerika Serikat (AS), sehari setelah Presiden Donald Trump mengemukakan ide pelonggaran pembatasan pada Iran.
“Langkah ini membatalkan kemungkinan pengabaian sanksi di masa depan bagi pembeli minyak Iran,” tutur Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities. “Jadi tidak ada harapan keringanan dalam bentuk apapun atas pasokan minyak dari Iran."
Kendati demikian, perang dagang AS-China tetap membatasi pergerakan harga minyak. Minyak mentah telah jatuh lebih dari 6 persen bulan ini karena perang perdagangan merusak prospek permintaan minyak.
Di sela-sela pertemuan G7 di Prancis, Trump memperdengarkan komentar bernada damai dengan memuji kesediaan negosiator perdagangan utama China, Wakil Perdana Menteri Liu He, untuk menemukan solusi dari perselisihan antara kedua negara.
Namun, dia tidak menunjukkan rencana untuk mundur dari isu ini dalam jangka panjang.
Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Oktober 2019 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
27/8/2019 | 54,93 | +1,29 poin |
26/8/2019 | 53,64 | -0,53 poin |
23/8/2019 | 54,07 | -1,28 poin |
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Oktober 2019 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
27/8/2019 | 59,91 | +1,21 poin |
26/8/2019 | 58,70 | -0,64 poin |
23/8/2019 | 59,34 | -0,58 poin |
Sumber: Bloomberg