Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan rebound-nya dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (27/8/2019), bersama dengan bursa Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,74 persen atau 46,1 poin ke level 6.260,61 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (26/8), IHSG berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,66 persen atau 41,09 poin di level 6.214,51. Indeks mulai bangkit ke wilayah positif dengan dibuka menguat 0,48 persen atau 30,06 poin di level 6.244,57 pagi tadi.
Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.223,74 – 6.268,56.
Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor properti (+1,98 persen) dan barang konsumsi (+1,39 persen). Adapun sektor aneka industri dan pertanian masing-masing turun 0,26 persen dan 0,11 persen.
Sebanyak 221 saham menguat, 178 saham melemah, dan 251 saham stagnan dari 650 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) yang masing-masing naik 3,49 persen dan 19,93 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga menguat siang ini, di antaranya indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang yang masing-masing menanjak 1,16 persen dan 0,95 persen. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,57 persen.
Di China, dua indeks saham utamanya Shanghai Composite dan CSI 300 bahkan naik tajam 1,68 persen dan 1,83 persen masing-masing, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong terpantau naik 0,11 persen pukul 12.01 WIB.
Dilansir dari Reuters, rata-rata indeks saham di Asia berhasil rebound dari pelemahan yang dialami pada perdagangan Senin (26/8), di tengah meredanya tensi perang dagang AS-China.
Presiden AS Donald Trump pada Senin (26/8) mengungkapkan bahwa China telah meminta agar perundingan perdagangan antara kedua negara dimulai kembali.
Permintaan itu disampaikan beberapa jam setelah Wakil Perdana Menteri China Liu He menyerukan kedua belah pihak untuk bersikap tenang di tengah memanasnya tensi perdagangan antara kedua negara akibat rencana pengenaan tarif baru terhadap satu sama lain.
Komentarnya itu serta merta mendongkrak pasar saham global yang sempat terguncang oleh pengumuman Trump pada Jumat (23/8) tentang rencana pengenaan bea tambahan terhadap barang-barang asal China, sebagai balasan atas langkah serupa oleh pemerintahan Presiden Xi Jinping.
Meski tekanan terhadap pasar ekuitas telah mereda untuk saat ini, prospek jangka panjang untuk aset-aset berisiko, akibat kekhawatiran perdagangan, tetap goyah.
"Masih ada elemen besar ketidakpastian mengenai konflik perdagangan AS-China. Masih sulit untuk meramalkan tercapainya resolusi, dan ini akan terus membebani sentimen pasar ekuitas," ujar Shusuke Yamada, pakar strategi ekuitas di Bank Of America Merrill Lynch.
“Selain soal perang perdagangan, pasar ekuitas juga harus mengawasi proses Brexit, kebijakan moneter bank sentral utama seperti Bank Sentral Eropa, dan pergerakan dalam yuan China,” tambahnya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 menguat 0,41 persen atau 2,23 poin ke level 546,38 dan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index menanjak 1,04 persen atau 7,03 poin ke posisi 681,9 pada akhir sesi I.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau stagnan di level Rp14.243 per dolar AS, setelah berakhir melemah 28 poin atau 0,20 persen pada perdagangan Senin (26/8/2019).
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Kenaikan (persen) |
UNVR | +3,49 |
SMMA | +19,93 |
POLL | +17,96 |
HMSP | +1,77 |
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
PNBN | -3,33 |
JSMR | -2,63 |
MEGA | -2,56 |
ASII | -0,38 |
Sumber: Bloomberg