Bisnis.com, JAKARTA— Emiten kontraktor pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara Karya menyatakan siap menangkap peluang dari proyek pemindahan ibu kota ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Agus Purbianto, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PP (Persero) Tbk., mengatakan peluang perseroan terbuka luas untuk menggarap pembangunan infrastruktur di ibu kota baru. Menurutnya, perseroan dapat berpartisipasi baik sebagai kontraktor maupun investor.
“Sektor seperti infrastruktur jalan dan jembatan serta perumahan dan perkantoran pemerintahan kesempatannya besar,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (26/8/2019).
Agus mengungkapkan infrastruktur baik energi maupun air juga menjadi kebutuhan yang mendesak. Pasalnya, akan terjadi perpindahan masyarakat dari Jakarta ke Kalimantan Timur dalam jumlah besar, khususnya aparatur sipil negara (ASN).
“Tentunya saat ini kami berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan secara dini peluang yang bisa digarap perseroan. Ini akan mendorong pertumbuhan kinerja perseroan,” jelasnya.
Secara terpisah, Ki Syahgolang Permata, Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk., menilai rencana itu akan berdampak positif terhadap perseroan.
Baca Juga
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pihaknya akan berperan aktif mendukung pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana serta gedung bertingkat yang dibutuhkan nantinya.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan) dan pejabat terkait (dari kiri) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur pada Senin (26/8/2019)./ANTARA FOTO
Senada, Mahendra Vijaya, Corporate Secretary PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., mengklaim siap mendukung program pemerintah untuk pemindahan ibu kota. Hal itu sejalan dengan kapasitas bisnis upstream dan downstream yang dimiliki perseroan.
“Kami menyambut baik rencana pemerintah tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Director of Finance PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Haris Gunawan mengatakan akan turut berpartisipasi untuk membangun ibu kota yang baru. Apalagi, pembangunan infrastruktur menurutnya akan menjadi prioritas utama bagi pemerintah.
Entitas anak Waskita Karya, PT Waskita Beton Precast Tbk., juga menyatakan telah siap menangkap peluang di Kalimantan Timur. Produsen beton itu menyebut sedang menyiapkan pabrik beton di Penajam Paser Utara.
Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana mengatakan pabrik itu memiliki luas 11,6 hektare (ha). Kapasitas produksi yang dimiliki akan mencapai 250.000 ton per tahun.
Rencananya, fasilitas itu akan menghasilkan produk box girder, PCI girder, CCSP, square pile, U Ditch, dan produk pre-tension. “Pembangunan akan selesai pada 2020,” kata Jarot.