Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang AS-China Tekan Pasar Regional, IHSG Turun Tajam

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpeleset ke zona merah dan langsung turun tajam pada awal perdagangan hari ini, Senin (26/8/2019), di tengah pelemahan pasar saham global.
30 tim mengikuti kompetisi jual beli saham OPPO Stocks in Your Hand di mainhall Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019)./Bisnis/Emanuel B. Caesario
30 tim mengikuti kompetisi jual beli saham OPPO Stocks in Your Hand di mainhall Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019)./Bisnis/Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpeleset ke zona merah dan langsung turun tajam pada awal perdagangan hari ini, Senin (26/8/2019), di tengah pelemahan pasar saham global.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG merosot 1,12 persen atau 70,12 poin ke level 6.185,48 pada pukul 09.22 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (15/8), IHSG berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,26 persen atau 16,35 poin di level 6.255,60. Indeks mulai longsor dari wilayah positif dengan dibuka turun 1 persen atau 62,37 poin di level 6.193,23 pagi ini.

Seluruh sembilan sektor bergerak negatif, dipimpin barang konsumsi (-1,54 persen), aneka industri (-1,33 persen), dan properti (-1,31 persen).

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing turun 0,92 persen dan 1,80 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG. 

Dilansir dari laman resminya, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan tertekan mempertimbangkan penurunan bursa regional yang cukup dalam.

Dipaparkan, bursa Asia dan futures AS dibuka melemah, setelah perang dagang AS-China kembali memanas. Di Asia, bursa Nikkei dibuka melemah 2,3 persen dan Kospi melemah 0,7 persen.

Adapun kontrak S&P 500 melemah lebih dari 1 persen setelah jatuh pada perdagangan Jumat pekan lalu (23/8/2019), merespons pernyataan Presiden Donald Trump yang akan mengenakan tambahan tarif kepada produk impor China.

Hal tersebut disampaikan tak lama setelah pemerintah China menyatakan akan mengenakan tarif balasan kepada produk impor AS.

Trump menaikkan tarif produk impor China menjadi 30 persen dari sebelumnya 25% dan berencana akan menaikkan tarif dari 10 persen menjadi 15 persen. 

Sebelumnya China menyatakan akan mengenakan tarif terhadap produk AS bernilai US$75 miliar dan akan bertempur dalam perang dagang sampai titik akhir.

Menurut Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee, pasar sangat mungkin terkoreksi dalam pada perdagangan hari ini. Secara teknikal, level support 6.153—6.022 dan level resistance 6.265—6.329.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah tergelincir dan melemah 54 poin atau 0,38 persen ke level Rp14.269 per dolar AS pukul 09.22 WIB, setelah ditutup menguat 24 poin atau 0,17 persen di posisi 14.215 pada Jumat (23/8).

Adapun indeks Bisnis-27 turun tajam 1,43 persen atau 7,85 poin ke level 540 pukul 09.23 WIB, setelah berakhir naik 0,18 persen atau 1 poin di posisi 547,85 pada Jumat (23/8).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper