1. Emas Kembali Temukan Momentum
Tepat ketika reli emas tampak akan memudar, komentar The Fed pada pertemuan Jackson Hole dan perang dagang AS dan China yang kembali tereskalasi telah memberikan emas momentum untuk kembali mengilap.
Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan bahwa dengan memburuknya lingkungan makro, seperti China menaikkan tarif impor AS, Brexit, gejolak politik Hong Kong, dan pelemahan neraca bank di Eropa telah membantu emas untuk kembali menemukan momentumnya.
Baca selengkapnya di sini.
2. Operator Seluler Berencana Perluas Distribusi Kartu Sim Elektronik
Sejumlah operator seluler mulai mengkaji pemanfaatan kartu sim elektronik atau e-sim. Efisiensi dan perluas kanal pendistribusian kartu menjadi alasan operator mematangkan konsep ini.
Wakil Direktur PT Hutchison 3 Indonesia, Danny Buldansyah mengatakan perseroan berencana menggunakan sim elektronik tahun depan, Tri Indonesia masih menunggu regulasi sim elektronik keluar.
Baca selengkapnya di sini.
3. Indonesia Raih 4 Medali Emas Kejuaraan Dunia Para-Badminton 2019 di Swiss
Indonesia meraih empat medali emas dalam Kejuaraan Dunia Para-Badminton 2019 di Basel, Swiss yang berakhir Minggu, 25 Agustus 2019.
Manajer tim para badminton Indonesia Sapta Kunta Purnama yang ditemui seusai upacara pengalungan medali di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019), mengaku cukup puas dengan hasil tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
4. Aktivitas Gempa di Kalimantan Paling Rendah di Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa Pulau Kalimantan adalah satu-satunya pulau di Indonesia dengan tingkat aktivitas kegempaan relatif paling rendah.
"Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia, seperti Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua yang memiliki catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa sangat besar," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Sabtu (24/8) seperti dikutip dari siaran persnya.
Baca selengkapnya di sini.
5. Utang Korporasi Tinggi, McKinsey Ingatkan Potensi Terulangnya Krisis 1997-1998
McKinsey and Company mengingatkan negara-negara Asia dan termasuk Indonesia untuk mewaspadai terulangnya krisis 1997-1998.
Dalam laporan tersebut, ditemukan bahwa perusahaan-perusahaan di Australia, China, Hong Kong, India, dan termasuk Indonesia menanggung utang jangka panjang lebih dari 25 persen dengan interest coverage ratio (ICR) kurang dari 1,5.
Baca selengkapnya di sini.