Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana dengan melepas 400 juta saham atau 40% saham ke publik pada kisaran harga Rp125-Rp135 per saham.
Optima Prima Metal Sinergi merupakan perusahaan besi scrap kapal bekas. Dalam hal ini kapal bekas yang tidak terpakai akan dipereteli menjadi besi scrap.
Direktur Utama Optima Prima Metal Sinergi Meilyna Widjaja mengatakan dana hasil IPO akan digunakan untuk memperkuat modal kerja dan mendukung strategi bisnis perseroan dalam jangka panjang.
Menurutnya, dengan melantainya perseroan di bursa menjadi upaya OPMS dalam memperkuat bisnis di bidang besi scrap yang mayoritas dari kapal bekas. Dia mengungkapkan industri besi scrap termasuk baru di Indonesia namun memiliki pangsa pasar yang besar.
Dalam IPO ini, Optima Prima Metal Sinergi membidik dana sebanyak-banyaknya Rp54 miliar. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi terkait, seluruh dana yang diperoleh akan digunakan perseroan untuk penambahan modal kerja, yaitu pembelian kapal bekas yang akan dijadikan scrap.
”Kami optimistis, IPO ini merupakan langkah yang paling tepat untuk memperbesar usaha kami sekaligus memperkenalkan secara luas akan industri besi scrap kepada industri besi baja di dalam negeri,” kata Meilyna seusai paparan publik di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Baca Juga
Menurutnya, industri seperti konstruksi dan manufaktur khususnya otomotif yang merupakan konsumen utama dari logam dasar terus bertumbuh. Begitu juga pemerataan pembangunan infrastruktur di Iuar Pulau Jawa seperti pembangunan infrastruktur transportasi power plant, dan bendungan memberikan efek sangat baik bagi sektor logam.
Segmen tersebut, lanjutnya, yang akan menjadi penunjang bagi pendapatan perseroan.
”Dengan ini berarti kami meningkatkan efisiensi karena dapat mengurangi ketergantungan Industri baja terhadap bahan baku impor di tengah proyek pembangunan infrastruktur daIam negeri yang tinggi,” katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Optima Prima Metal Sinergi Alan Priyambodo Krisnamurtl mengatakan secara fundamental bisnis perseroan terus mengalami peningkatan.
Hingga April 2019, penjualan tercatat naik 44,2% menjadi Rp 35,2 miliar dari Rp 24,4 miliar pada April 2018. Laba bersih perseroan tercatat Rp2,13 miliar pada April 2019. Sementara itu, total aset per April 2019 sebesar Rp 81,61 miliar.
Alan menambahkan peluang pasar di industri besi baja ini sangat besar yang tentunya akan mendukung pertumbuhan bisnis Optima Prima Metal Sinergi. Sektor industri pengolahan khususnya logam dasar selaIu bertumbuh positif.
Rencananya pencatatan atau listing perdana saham OPMS di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berlangsung pada September 2019. Optima Prima Metal Sinergi telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek IPO perseroan.