Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tunggu Pidato Powell, Bursa Global Menguat

Pasar saham global menguat pada perdagangan siang ini, Jumat (23/8/2019), saat investor menantikan pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dalam pertemuan tahunan bank sentral tersebut di Jackson Hole, Wyoming.
BUrsa Asia/Reuters
BUrsa Asia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham global menguat pada perdagangan siang ini, Jumat (23/8/2019), saat investor menantikan pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dalam pertemuan tahunan bank sentral tersebut di Jackson Hole, Wyoming.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 menguat 0,5 persen dan indeks futures S&P 500 naik 0,4 persen pada pukul 08.08 pagi waktu London (pukul 14.08 WIB).

Pada saat yang sama, indeks Shanghai Composite China menguat 0,5 persen dan indeks MSCI Emerging Market naik 0,3 persen.

Bursa saham Asia mengalami kenaikan moderat, dengan bursa saham di Hong Kong dan China naik sementara pasar ekuitas di Korea Selatan turun tipis. Di pasar mata uang, dolar AS terdorong ke posisi lebih tinggi, sementara yuan offshore China sempat melemah menjadi 7,1 per dolar AS.

Perhatian pasar dipastikan akan tertuju pada pernyataan Powell setelah sejumlah pembuat kebijakan Fed menyuarakan pertentangan mereka terhadap suku bunga yang lebih rendah.

Investor telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga lebih lanjut sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan The Fed pada 17-18 September mendatang.

Namun, keinginan berbeda dari beberapa pembuat kebijakan mungkin akan membatasi prospek untuk langkah lebih besar yang telah diadvokasi oleh sejumlah pihak, termasuk Presiden Donald Trump.

Setelah hampir sepanjang bulan ini pasar terpukul gejolak karena kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global dan eskalasi perang perdagangan, investor akan mencari petunjuk atas kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada September.

“Pasar menginginkan lebih daripada yang The Fed tawarkan,” ujar Alicia Levine, kepala strategi di Bank of New York Mellon Corp, kepada Bloomberg TV.

“Ada ketidaksepakatan nyata dalam FOMC (rapat The Fed) tentang di mana ekonomi AS sedang berada, dan khususnya fakta bahwa data [ekonomi] telah lebih kuat dari yang diharapkan. Ada keinginan agar Powell mengecewakan [ekspektasi] pasar,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper