Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) tengah menyiapkan pabrik di Kalimantan Timur seluas 26 hektare. Rencana ini menyusul munculnya rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Beton Imam Sudiyono mengatakan, selain rencana pembangunan pabrik tersebut, perusahaan berkode WTON itu juga akan menambah kapasitas produksi di lokasi tersebut.
“WIKA Beton akan meningkatkan kapasitas untuk merespons pertumbuhan infrastruktur tersebut. Apalagi isu pemindahan ibu kota juga pasti besar kebutuhan infrastrukturnya,” ujar Imam dalam public expose di Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/8/2019).
Di hadapan hadirin Sidang Paripurna bersama DPR RI dan DPD RI beberapa hari lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan permohonan izin dan restu untuk memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan. Walau begitu, Presiden belum menyebutkan kota mana yang akan menjadi ibu kota baru Indonesia.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya akan menyumbang Rp30,6 triliun untuk pemindahan ibu kota atau sekitar 6,56 persen dari total kebutuhan membangun ibu kota baru yang ditaksir mencapai Rp466 triliun.
Di siis lain, perseroan juga akan meningkatkan capex (belanja modal) dari Rp428 miliar menjadi Rp779 miliar pada tahun ini. Capex tersebut difokuskan untuk pengadaan lahan peningkatan kapasistas produksi dan ready mix.
Namun hingga hari ini, Imam melanjutkan, realisasi capex baru berkisar pada Rp190 miliar sehingga masih butuh waktu untuk eksekusi tersebut.
WIKA Beton berhasil mencatatkan omzet kontrak sebesar Rp3,92 triliun hingga bulan Juli 2019. Dengan perolehan omzet kontrak baru tersebut ditambah dengan carry over sebesar Rp5,41 triliun, maka total kontrak yang dihadapi WIKA Beton mencapai Rp9,33 triliun.
Dari capaian ini, WIKA Beton optimistis dapat mencapai target total kontrak dihadapi sebesar Rp14,5 triliun pada akhir tahun yang terdiri dari kontrak baru sebesar Rp9,08 triliun dan carry over sebesar Rp5,41 triliun.