Bisnis.com, JAKARTA—PT Mandiri Manajemen Investasi meluncurkan reksa dana baru yang berinvestasi di surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar AS.
Direktur Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti, mengatakan investasi di SUN denominasi dolar AS membutuhkan nominal yang besar. Di sisi lain, hal tersebut membuat cakupan investor menjadi terbatas.
Melalui produk reksa dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional, imbuh Endang, investor reksa dana tidak harus memiliki dana dalam denominasi dolar AS. Pasalnya, investor dapat membeli unit penyertaan reksa dana ini dipasarkan dengan nilai minimum pembelian Rp100.000 per unit.
Produk reksa dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional berinvestasi pada aset dasar berupa obligasi negara berdenominasi dolar AS sehingga termasuk jenis reksa dana pendapatan tetap. Underlying asset berupa SUN valas disebut dapat menjadi alternatif kala kondisi pasar tak cerah.
Di tengah kondisi pasar yang bearish seperti saat ini, Endang menilai aset safe haven seperti emas dan dolar AS banyak menjadi pilihan investor. Di sisi lain, instrumen tersebut juga masih bakal menjanjikan prospek menarik di tengah kondisi pasar yang bullish.
“Dengan currency-nya yang dolar AS bisa mengantisipasi kondisi market-nya yang jelek,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Baca Juga
Kendati bisa menjadi alternatif bagi investor ritel, pihaknya menyebut instrumen ini cocok untuk menjamah investor dari kalangan institusi, seperti dana pensiun dan asuransi. Alasannya, investor institusi kerap memiliki alokasi untuk berinvestasi melalui SUN sebagai underlying asset.
Dari pembukaan masa penjualan pada akhir Juli, dana kelolaan reksa dana Mandiri Investasi Obligasi Nasional telah mencapai Rp15 miliar yang sebagian besar berasal dari investor institusi. Dia memproyeksikan hingga akhir tahun dana kelolaan produk tersebut bisa menyentuh kisaran Rp100 miliar hingga Rp200 miliar.
“Kami menargetkan dana pensiun, insurance company karena mereka punya porsi alokasi untuk government bond,” katanya.