Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana China Dongkrak Bursa Asia, IHSG Naik 0,34 Persen Pada Akhir Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan pergerakannya di zona hijau dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (16/8/2019).
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan pergerakannya di zona hijau dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (16/8/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,34 persen atau 21,23 poin ke level 6.278,81 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. 

Pada perdagangan Kamis (15/8), IHSG berakhir terkoreksi 0,16 persen atau 9,75 poin di level 6.257,59. Indeks mulai rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,11 persen atau 6,79 poin di level 6.264,38 pagi tadi.

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.235,7 – 6.285,74.

Empat dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor properti (+2,18 persen) dan barang konsumsi (+1,32 persen). Lima sektor lainnya menetap di wilayah negatif, dipimpin pertanian yang turun 1,95 persen.

Sebanyak 185 saham menguat, 164 saham melemah, dan 302 saham stagnan dari 651 saham yang diperdagangkan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) yang masing-masing naik 3,51 persen dan 24,29 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG siang ini.

Reliance Sekuritas menyebutkan pergerakan IHSG membentuk pola bullish counter attack setelah dibuka break out dilevel psikologis 6.200 dan ditutup menguat mendekati Moving Average 200 hari.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengindikasi kuatnya pergerakan IHSG di tengah gejolak pasar global yang memberikan optimisme kepada investor pada perdagangan selanjutnya.

"Kami proyeksikan IHSG akan kembali mencoba menguat menguji bearish trend line pada kisaran 6300 sebagai konfirmasi keluar dari trend negatif jangka menengah," tulisnya dalam riset harian.

Meski demikian, imbuhnya, indikator Stochastic maupun pola Elliot Wave masih memberikan akan menjadi pemberat pergerakan. Rentang pergerakan IHSG hari ini akan berada di kisaran 6.200-6.310.

Senada, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah gejolak market global maupun regional.

Namun peluang kenaikan masih cukup besar dan momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian.

Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga mampu berbalik menguat siang ini. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing naik 0,l persen dan 0,07 persen.

Di China, dua indeks saham utamanya Shanghai Composite dan CSI 300 menguat 0,68 persen dan 0,96 persen masing-masing. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong terpantau menguat 0,8 persen pukul 11.05 WIB.

Dilansir dari Reuters, setelah mengalami gejolak hampir sepanjang pekan ini, bursa saham Asia memperoleh dukungan dari pemerintah China yang mengisyaratkan lebih banyak dukungan untuk ekonominya. Pada saat yang sama, harapan stimulus agresif dari bank-bank sentral utama meningkat.

Sentimen pasar terangkat ketika perencana negara China mengatakan bahwa Beijing akan menggelontorkan rencana untuk meningkatkan pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income), meskipun tidak menyampaikan detail lebih lanjut.

Bursa Asia merespons kabar positif tersebut dengan menguat kendati masih terhitung turun 1 persen pekan ini.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah rebound dan menguat 43 poin atau 0,30 persen ke level Rp14.231 per dolar AS, setelah ditutup terdepresiasi 29 poin atau 0,20 persen di posisi 14.274 pada Kamis (15/8).

Sementara itu, indeks Bisnis-27 turun tipis 0,01 persen atau 0,04 poin ke level 549,93 dan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index naik 0,14 persen atau 0,92 poin ke posisi 673,16 pada akhir sesi I.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper