Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Senin (12/8/2019) karena kekhawatiran bahwa perang perdagangan AS-China yang berlarut-larut dapat mendorong ekonomi global ke dalam resesi membuat investor mencari ke aset yang lebih aman.
Aksi protes yang memburuk di Hong Kong dan jatuhnya peso Argentina menambah sentimen negatif di seluruh dunia.
Indeks Stoxx Europe 600 memangkas kenaikan awal dan ditutup melemah 0,3 persen, memperpanjang pelemahan sebesar 1,7 persen pekan lalu ketika kekhawatiran atas peningkatan ketegangan perdagangan dan gejolak politik Italia telah membebani sentimen.
Peringatan Goldman Sachs pada akhir pekan bahwa perang dagang yang sudah berkepanjangan dapat mengarah ke resesi dan kesepakatan perdagangan tidak mungkin terjadi sebelum pemilihan presiden AS tahun 2020, membuat investor berpindah mencari aset yang lebih aman seperti yen, emas, dan obligasi Jepang.
Survei Ifo Jerman menggemakan kekhawatiran pertumbuhan dengan langkah-langkah untuk kondisi saat ini dan ekspektasi ekonomi keduanya memburuk pada kuartal ketiga.
Data output industri Jerman pekan lalu dan kontraksi pertama ekonomi Inggris sejak 2012 adalah bukti terbaru dari pelemahan pertumbuhan di Eropa, dengan data pertumbuhan ekonomi Jerman yang dirilis Rabu (14/8) mendatang akan data berikutnya yang dinantikan.
"Setiap berita yang kita lihat mengenai Eropa dalam keadaan bearish," kata Jonathan Bell, kepala investasi di Stanhope Capital, seperti dikutip Reuters.
Sentimen baru-baru ini telah membuat imbal hasil obligasi turun dan bank-bank terpukul. Pada hari Senin, indeks perbankan Eropa kehilangan 1,8 persen hingga menyentuh level terendah selama tiga tahun terakhir.
Indeks utama Spanyol memimpin kerugian di Eropa dengan pelemahan 0,9 persen, dengan Credit Suisse mengatakan sensitivitas bank di Spanyol terhadap suku bunga dan kurangnya seruan yang cukup jelas untuk mengadopsi sikap yang lebih berhati-hati, menambah tekanan terhadap bursa Eropa.
Di sisi korporasi, perang penawaran untuk akuisisi Osram meningkat setelah produsen sensor yang terdaftar di Swiss AMS mengatakan siap membayar 10 persen lebih tinggi dari Bain Capital dan Carlyle.
Osram, yang bergulat dengan pelemahan dalam industri otomotif dan perlambatan ekonomi yang lebih luas, dipandang sebagai pemasok potensial untuk mobil otonom.
Saham Osram naik 10,4 persen, sedangkan AMS merosot 11,8 persen sekaligus menjadi yang terbesar di indeks Stoxx.