Bisnis.com, JAKARTA – Peluang indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk menguat masih terbuka pada perdagangan hari ini, Kamis (8/8/2019), melanjutkan kenaikan yang dicapai kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (7/8) IHSG ditutup menanjak 1,38 persen atau 84,72 poin di level 6.204,19 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih meskipun IHSG mematahkan rentetan pelemahannya. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp216,81 miliar pada perdagangan hari ini, Rabu (7/8), net sell hari keempat berturut-turut.
Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG kembali pada level psikologis 6.200, menguji level moving average 200 hari. “Indikator Stochastic dan RSI menjenuh pada area oversold potensi melanjutkan aksi akumulasi dengan target mencapai resistance MA200 hingga MA50,” katanya dalam keterangan tertulis.
Menurutnya, pergerakan saat ini seakan menutup gap yang terbentuk pada Selasa (6/8). “Secara teknikal kami memproyeksikan IHSG akan melanjutkan penguatannya dengan rentang pergerakan 6.155-6.250.”
Ikuti perkembangan IHSG dalam laporan live berikut:
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 1,14 persen atau 70,48 poin di level 6.274,67 pada perdagangan hari ini.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,05 persen atau 65,44 poin ke level 6.269,63 menjelang penutupan perdagangan hari ini.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 1,08 persen dan 1,18 persen menjadi pendorong utamanya.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,91 persen atau 56,42 poin ke level 6.260,62 pada awal perdagangan sesi II.
Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.224,90 – 6.264,38.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,79 persen atau 49,23 poin ke level 6.253,42 pada akhir perdagangan sesi I.
Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.224,90 – 6.256,50.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,76 persen atau 47,36 poin ke level 6.251,56 menjelang akhir perdagangan sesi I.
Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.224,90 – 6.256,50.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,43 persen atau 26,65poin ke level 6.230,84 pada pukul 10.01 WIB.
Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.224,90 – 6.256,50.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,33 persen atau 20,7 poin ke level 6.224,90 pada awal perdagangan hari ini.
Sementara itu, mayoritas bursa saham lainnya di kawasan Asia juga menguat pagi ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang menguat 0,15 persen dan 0,52 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite menguat 0,55 persen.
Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG kembali pada level psikologis 6.200, menguji level moving average 200 hari. “Indikator Stochastic dan RSI menjenuh pada area oversold potensi melanjutkan aksi akumulasi dengan target mencapai resistance MA200 hingga MA50,” katanya dalam keterangan tertulis.
Menurutnya, pergerakan saat ini seakan menutup gap yang terbentuk pada Selasa (6/8). “Secara teknikal kami memproyeksikan IHSG akan melanjutkan penguatannya dengan rentang pergerakan 6.155-6.250.”
Adapun saham-saham yang menarik secara teknikal di antaranya SIMP, INKP, GGRM, HMSP, BBRI, BBNI, BBTN, BMRI, TOWR, BEEF, ADRO, WSKT, ADHI, dan UNTR.
Sementara itu, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meyakini, dalam jangka menengah hingga panjang IHSG masih berada pada jalur uptrend.
Ia memprediksi IHSG bergerak di rentang 6.021 – 6.288. “Pola gerak IHSG hari ini terlihat berpotensi untuk kembali melanjutkan kenaikan jangka pendeknya pascarilis data perekonomian cadangan devisa yang menunjukkan hasil yang baik,” katanya.
Menurutnya, kondisi cadev menunjukkan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia yang dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.
Untuk saham yang patut dicermati, William merekomendasikan ASII, ASRI, SRIL, TLKM, HMSP, BBNI, BBCA, EXCL, MYOR, dan ROTI.