Bisnis.com, JAKARTA — Strategi menekan biaya produksi yang diterapkan PT Astra Otoparts Tbk. menghasilkan pertumbuhan kinerja sepanjang periode semester I/2019.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham AUTO itu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,29% menjadi Rp7,58 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,41 triliun.
Sementara itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan sebesar 19,39% menjadi Rp245,68 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp205,78 miliar.
Head of Corporate Treasury and Investor Relations Astra Otoparts Baskoro Santoso menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut didukung oleh penetapan strategi jangka panjang perseroan. Salah satunya berfokus pada penerapan operational excellence pada semua aspek untuk menjadi produsen berbiaya terendah.
Dari bidang perdagangan, perseroan juga melakukan beberapa kegiatan promosi serta melakukan relokasi untuk Shop n Drive yang membuat bisnis perdagangan bertumbuh sekitar 5,96% dibandingkan dengan tahun lalu.
“Selain itu, volatilitas mata uang asing yang lebih stabil dibandingkan dengan semester satu tahun lalu dan penurunan harga dari beberapa material utama perseroan juga mendukung kinerja yang baik pada semester satu ini,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (7/8/2019).
Baca Juga
Dia menjelaskan bahwa kontribusi terbesar terhadap kinerja AUTO pada semester I/2019 masih didukung oleh sektor manufaktur di tengah melambatnya industri otomotif nasional.
Sekadar informasi, pada semester I/2019, pasar roda empat mengalami penurunan sebesar 13% dan pasar roda dua mengalami peningkatan sebesar 7,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Bisnis manufaktur membukukan pertumbuhan yang cenderung stagnan yakni turun 0,82%, lebih baik dibandingkan industri. Sementara itu, bisnis perdagangan perseroan masih membukukan pertumbuhan 5,96% dibandingkan dengan tahun lalu,” pungkasnya.