Bisnis.com, JAKARTA — Para investor dengan bingkai waktu investasi jangka pendek disarankan masuk ke reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap terlebih dahulu di tengah koreksi pasar saham saat ini.
Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyampaikan, investor jangka pendek tidak direkomendasikan ke reksa dana saham karena pergerakan pasar yang masih fluktuatif.
“Untuk investor jangka pendek, kalau mau ke reksa dana lebih baik ke pasar uang dulu untuk menghindari kerugian. Atau kalau mau sedikit lebih berisiko ke reksa dana pendapatan tetap,” kata Wawan kepada Bisnis.com, Selasa (6/8/2019).
Sementara itu, bagi investor dengan bingkai waktu jangka panjang, kondisi saat ini bisa dimanfaatkan untuk menambah atau akumulasi beli lagi produk reksa dana saham.
Wawan menjelaskan, ketika IHSG berada di zona negatif biasanya jarang ada yang melakukan redemption reksa dana. Menurutnya, saat ini memang terjadi penurunan dana kelolaan karena nilai aset ikut turun, tetapi biasanya investor bakal menambah subscription ketika IHSG melemah.
IHSG terpantau memantul ke zona hijau dengan menguat 87,34 poin atau 1,42% ke level 6.207,62 pada perdagangan Rabu (7/8/2019) hingga pukul 14:46 WIB.
Baca Juga
“Justru net subs. Itu yang terjadi di bulan-bulan sebelumnya, ketika IHSG dan dana kelaan turun, malah terjadi net subscription,” imbuh Wawan.
Lagipula, kata Wawan, secara historis memang Agustus bukan bulan yang baik bagi IHSG, apapun alasannya selalu ada koreksi. Adapun untuk tahun ini, penekan indeks lebih karena perang dagang dan juga pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat.
Ke depannya, Wawan memperkirakan perang dagang AS—China masih menjadi sentimen yang dapat menggerakkan pasar.
Sementara dari dalam negeri, investor akan mencermati pertumbuhan ekonomi dan tren suku bunga, serta kinerja emiten pada kuartal III/2019.
Top 5 Produk Reksa Dana Pendapatan Tetap & Reksa Dana Pasar Uang Pencetak Return Tertinggi Year-to-Date
Sumber: Infovesta Utama per 2 Agustus 2019.